Apoteker Batam Bhakti Sosial di Kampung Pelangi Tanjunguma
Media Center Batam – Ikatan Apoteker Indonesia menggelar bhakti sosial dan lomba swafoto di Kampung Pelangi Kelurahan Tanjunguma, Minggu (14/10). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Apoteker Sedunia atau World Pharmacists Day 2018.
Ketua panitia bhakti sosial, Raja Amra Wilhelmina mengatakan peringatan World Pharmacists Day ini dikemas dengan berbagai kegiatan. Mulai dari senam bersama, bhakti sosial, tes gula darah, tensi, asam urat, serta konsultasi kesehatan. Juga diadakan penyuluhan kepada PKK dan Posyandu tentang program dagusibu (dapatkan, gunakan, simpan, dan buang) obat dengan benar.
“Sementara lomba foto selfie (swafoto) di Kampung Pelangi ini untuk mendukung destinasi pariwisata di Kota Batam. Ini terbuka kepada seluruh warga. Silakan foto dan kirim ke WA (whatsapp) panitia. Akan dipilih yang terbagus dan diberi hadiah menarik,” ujarnya.
Masih dalam rangkaian peringatan World Pharmacists Day yang diperingati tiap 25 September, juga akan diberikan santunan dan bantuan ke panti asuhan Mahabatul Haq Tanjunguma.
Ketua Ikatan Apoteker Kota Batam, Ali Chozin berharap masyarakat juga mengenal apoteker di dunia kesehatan. Karena yang mengurus obat merupakan bagian akhir dari pengurusan kesehatan.
“Kadang masyarakat merasa lama sangat mengambil obat, karena ini harus dilakukan dengan teliti dan benar sesuai resep dari dokter. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat lebih mengenal profesi apoteker yang juga berperan dalam dunia kesehatan,” tutur Ali.
Batam tahun ini menjadi tuan rumah pertemuan farmasi tingkat nasional di Harmoni One beberapa waktu lalu. Selain itu di Batam juga sering mendapat kunjungan praktik apoteker dan farmasi dari daerah lain.
Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan permasalahan kesehatan juga menjadi fokus Pemerintah Kota Batam. Upayanya antara lain menambah peningkatan fasilitas kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Selain itu melaksanakan kegiatan-kegiatan penyuluhan dan terus menggerakan kegiatan bersifat kemasyarakatan. Seperti pemeriksaan kanker servik gratis dan banyak kegiatan penyuluhan lain.
“Tapi sebaik-baiknya pelayanan kesehatan lebih baik kita mencegah agar tidak sakit dengan jaga kebersihan badan dan makanan. Berbicara mengenai kebersihan tidak bisa diserahkan semua ke pemerintah tetapi harus dimulai dari rumah, lingkungan RT RW, kelurahan, kecamatan, dan kota,” ujarnya.
“Bila semua sudah bersih maka bersih dan sehatlah Kota Batam. Kalau sudah bersih dan indah maka akan dikunjungi orang. Kalau kita mau menjaga kota ini harus dari kita karena Batam milik kita,” tambahnya lagi.
Terkait pembagunan di Tanjunguma, Rudi menjelaskan bahwa Tanjunguma dipersiapkan untuk wisata kampung tua. Karena satu-satunya kampung tua dekat kota adalah Tanjunguma. Tapi saat ini belum maksimal karena terkendala akses jalan.
Pembangunan jalan ke Tanjunguma menurut Rudi terkendala masalah lahan. Karena itu ia mengajak tokoh masyarakat, lurah, dan semua elemen untuk membantu selesaikan masalah lahan terutama untuk jalan.
“Kalau jalan sudah bagus dengan demikian masyarakat dan wisatawan bisa lancar ke Tanjunguma. Selain itu aktivitas perekonomian di Tanjunguma pun semakin baik,” sebut Rudi.