Data Centre Mulai Dibangun Pertengahan Tahun
Media Center Batam – Kementerian Kominfo menargetkan hibah lahan pembangunan Data Centre di Batam bisa rampung pada Februari. Agar proses pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional ini dapat segera dimulai.
“Pembangunan Data Centre ini akan dimulai tahun 2020. Pertengahan tahun ini rencananya sudah ground breaking. Sehingga penyelesaian hibah lahan harus diupayakan pada pertengahan Februari,” kata Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintah Kementerian Kominfo, Bambang Dwi Anggono di Kantor Wali Kota Batam, Selasa (21/1).
Masuknya Proyek Strategis Nasional yang pada tahap awal diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun ini disambut gembira Pemerintah Kota Batam. Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meminta jajarannya untuk menyegerakan proses hibah lahan.
“Info dari Pak Ibenk (Bambang), anggaran sudah tersedia tahun ini dan tentu Pemko Batam akan dukung penuh agar bisa berjalan sesuai jadwal. Kami sudah diskusikan tahapan-tahapan dan timeline yang harus dipenuhi dan saya minta Kadis Kominfo, Kabid Aset, dan Dinas Pertanahan mengawal proses ini,” tutur Amsakar.
Ia juga meminta Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Administrasi Umum, serta Kepala Bapelitbangda untuk melaporkan setiap progresnya. Evalusi akan kembali dilakukan di akhir Januari. Guna memastikan proses hibah aset ke Kementerian bisa sesuai jadwal.
Luas lahan yang tersedia dan akan dihibahkan ke Kementerian Kominfo sekitar 4 hektare. Adapun lokasi yang disiapkan untuk pembangunan data centre ini adalah di Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung. Tepatnya di dekat jalan masuk ke Kampung Tua Tiangwangkang. Atau berjarak kurang dari 2 kilometer sebelum memasuki jembatan I Barelang. Bangunan terdekat yang ada saat ini adalah Pos Pemadam Kebakaran Tembesi.
Data centre ini akan dibangun di empat lokasi di Indonesia. Untuk wilayah barat didirikan di Batam. Lokasi yang diajukan ke Kementerian ini dinilai telah memenuhi beberapa aspek persyaratan. Seperti ketinggian, jarak dengan pemukiman warga, dan sebagainya.
Batam dipilih karena posisi yang strategis. Selain itu, berdasarkan penjelasan kementerian, pertimbangan lainnya adalah sistem telekomunikasi di Batam yang sangat lengkap. Seluruh wilayah Sumatra sudah terhubung ke Batam.