KPPU Selidiki Persaingan Jasa Pengiriman di Batam
Media Center Batam – Dugaan persaingan usaha terkait jasa pengiriman logistik dan pos di Kota Batam menjadi perhatian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Komisioner KPPU RI, Dinni Melanie mengatakan dugaan persaingan usaha ini masuk yang sedang dalam penyelidikan.
“Kita sedang menyelami beberapa penyelidikan. Di antaranya kenaikan harga tiket pesawat, kenaikan harga cargo, monopoli bongkar muat pelabuhan Pelindo, KPPU mensinyalir mulai terbentuknya duopoli maskapai penerbangan. Khusus di Kota Batam, ada juga terkait jasa pengiriman logistik dan pos,” kata Dinni dalam acara buka puasa bersama media di Best Western Premiere Panbil, Jumat (25/5).
Kepala Kantor Wilayah II KPPU, Akhmad Muhari menjelaskan indikasi adanya persaingan usaha tak sehat ini timbul ketika menumpuknya barang di jasa pengiriman Batam. Di satu sisi memang penumpukan terjadi karena membludaknya barang yang dikirim ke luar Batam. Namun KPPU juga menduga ada prilaku persaingan usaha dari para pengangkut.
“Saat ini sedang dalam tahap penyelidikan. Semoga setelah lebaran sudah selesai penyelidikannya,” kata dia.
Penyelidikan juga masuk kepada masalah bagasi berbayar yang diterapkan maskapai penerbangan. KPPU menduga hal ini ada kaitannya dengan usaha jasa pengiriman yang dijalankan oleh pihak maskapai.
Selain itu KPPU juga sudah membentuk satuan tugas (satgas) khusus penerbangan. Tim investigasi dibentuk untuk penyelidikan terkait dugaan duopoli layanan penerbangan di Indonesia.
“Sekarang sedang penyelidikan, memanggil pihak terkait, maskapai. Travel agent juga kita list harga tiket yang berlaku dari semester akhir 2018 sampai saat ini,” terang Dinni.
Duopoli penerbangan yang dimaksud yakni antara grup Garuda dengan Grup Lion. Dinni mengatakan ketika terjadi duopoli, persaingan menjadi lebih sedikit sehingga bisa mengatur harga tiket di tarif batas atas.
Indikasi lainnya yaitu pembagian pasar. Ada rute tertentu yang tadinya dilayani salah satu grup, kemudian ditutup dan digantikan grup lainnya.