Monumen Persahabatan Rempang Diharapkan Tarik Wisman Jepang ke Batam

Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata tengah melihat Monumen Serikat Persahabatan Pulau Rempang di Kecamatan Galang, beberapa waktu lalu. Monumen ini akan dikembangkan menjadi destinasi wisata yang diharapkan bisa mengundang lebih banyak turis Jepang ke Batam.

Media Center Batam – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam akan mengirimkan surat ke Kementerian Pariwisata terkait Monumen Serikat Persahabatan Pulau Rempang. Monumen yang berlokasi di Kecamatan Galang ini dinilai berpotensi menjadi destinasi wisata khususnya bagi warga negara Jepang.

“Kita akan mengirim surat ke Kementerian. Isinya menginformasikan tentang situs bersejarah ini. Dan kita berharap bisa mendapat bantuan untuk revitalisasi monumen tersebut,” kata Kepala Disbudpar, Ardiwinata di Batam Centre, Jumat (22/2).

Prasasti batu tersebut bertuliskan bahasa Jepang. Bunyinya antara lain bercerita tentang pengungsi Jepang di Rempang pada tahun 1945-1946. Terdapat 112.708 pengungsi yang kembali dan 128 tewas tertahan.

Monumen ini dibuat oleh Serikat Persahabatan Pulau Rempang pada Agustus 1981. Pada monumen tersebut dituliskan nama-nama kontributor dengan harapan terbaik mereka untuk persahabatan antara Indonesia dan Jepang serta perdamaian dunia.

“Pada tahun 1981 itu, orang-orang Jepang datang ke Rempang. Bahkan lurah setempat waktu itu pernah dibawa ke Jepang untuk penjelasan mengenai hal ini,” sebut mantan Kepala Bagian Humas Setdako Batam ini.

Ardi mengatakan berdasarkan informasi dari mulut ke mulut, kedatangan orang-orang Jepang ini ke Rempang karena konon ada kaisar mereka yang terbunuh di sini. Tapi informasi tersebut masih perlu didalami. Karena itulah Disbudpar juga berencana melakukan ekspedisi terkait hal tersebut.

“Jika ini sudah direvitalisasi dan didapat informasi lebih jauh, kita berharap monumen ini bisa menjadi destinasi wisata baru. Kita bisa menjual paket wisata khususnya dengan target wisatawan asal Jepang,” tuturnya.

Destinasi wisata baru seperti ini, kata Ardi, sangat dibutuhkan Batam. Apalagi tahun ini Batam mendapat target dari pemerintah pusat untuk mendatangkan 2,4 juta wisatawan mancanegara (wisman). Angka tersebut naik 30 persen dari target 2018 sebesar 1,8 juta.

“Tahun lalu kita berhasil melampaui target dengan jumlah kunjungan 1.887.244 wisman. Tahun ini kita mendapat tantangan besar dari Kementerian untuk mendatangkan 2,4 juta wisman. Oleh karena itu kita butuh destinasi baru, atraksi baru. Ini salah satunya,” kata dia.

Mungkin Anda juga menyukai

DD