Asosiasi Pariwisata Buat Aksi Terkait Bagasi Berbayar
Media Center Batam – Prihatin dengan kebijakan bagasi berbayar, asosiasi pelaku usaha pariwisata di Batam akan melakukan aksi damai. Aksi berbentuk pawai ini rencananya dilaksanakan di kawasan Batam Centre, Senin (11/2) mendatang.
“Kita akan lakukan pawai damai keprihatinan di Engku Putri, Senin pagi,” kata Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Kepulauan Riau, Andika Lim, Jumat (8/2).
Menurutnya tak hanya terkait bagasi berbayar, aksi ini juga bentuk keprihatinan atas tingginya harga tiket pesawat dalam negeri beberapa waktu terakhir. Dua hal ini menurut para pelaku usaha, telah berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk bepergian.
Aksi ini rencananya akan diikuti lebih kurang 500 pelaku usaha pariwisata dari berbagai asosiasi. Mereka akan berjalan kaki dari satu titik di kawasan Batam Centre menuju gedung DPRD Kota Batam. Di kantor wakil rakyat, mereka akan menyampaikan petisi untuk diteruskan ke pemerintah pusat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata mengatakan Walikota Batam akan mengirim surat ke Presiden RI dan Kementerian terkait. Pemerintah Kota Batam juga berharap agar kebijakan bagasi berbayar dan tingginya harga tiket pesawat ini bisa ditinjau kembali. Karena sangat berpengaruh pada dunia pariwisata. Terutama Batam sebagai daerah kunjungan meeting, incentive, convention, exhibition (MICE).
“Pak Walikota juga akan surati Presiden tentang kenaikan harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar ini. Kita minta itu ditinjau ulang,” ujarnya.