IPI Kepri Gelar Table Top di Batam

Walikota Batam Muhammad Rudi memukul gong pembukaan acara Table Top di rangkaian Kepri Travel Mart 2018.

Media Center Batam – Sebanyak 150 pelaku usaha wisata dalam dan luar negeri berkumpul di Pacific Palace Hotel Batam, Selasa (30/10). Mereka datang dalam acara Table Top di rangkaian Kepri Travel Mart 2018.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Insan Pariwisata Indonesia (DPW IPI) Kota Batam, Dedi Subuhi mengatakan kegiatan Kepri Travel Mart ini berlangsung dari 29 Oktober sampai 1 November.

“Rangkaiannya yaitu pelantikan pengurus DPW IPI Batam dan DPW IPI Bintan 2018-2021. Kemudian Table Top, dan Fam Trip ke Bintan dan Johor,” kata Dedi.

Pada kegiatan Table Top, sebanyak 50 insan pariwisata berperan sebagai seller (penjual). Sementara 100 lainnya sebagai buyer atau pembeli.

Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Bali, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Belitung, Medan, Lampung, dan Jambi. Serta peserta dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Table top menghadirkan pelaku usaha wisata. Di antaranya hotel dengan berbagai layanan dan fasilitas. Kemudian agen perjalanan wisata, penyedia transportasi wisata, hingga toko oleh-oleh khas Batam.

Pada table top ini antara buyer dan seller bisa langsung saling bertransaksi. Atau masih sebatas penyampaian informasi dan pemesanan.

“Target transaksi tidak ada. Tapi kita mau semua buyer dan seller berkolaborasi di table top ini,” ujarnya.

Walikota Batam, Muhammad Rudi menyambut baik kegiatan yang mempertemukan pelaku usaha wisata ini. Apalagi Batam saat ini sedang gencar mengembangkan dunia pariwisata yang dimulai dengan pembenahan infrastruktur.

“Mungkin sekarang belum sempurna. Tapi 2025 seluruh jalan utama akan diselesaikan, semua jadi lima lajur. Dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) saya, wisata jadi tujuan. Karena industri hari ini sudah tidak zamannya lagi, sudah sepi,” kata Rudi.

Ia mengatakan dalam dua tahun ke depan, Batam bagian timur jalannya sudah selesai, sampai ke bandara. Tujuannya adalah untuk menyambut wisatawan.

“Tak perlu repot macet lagi. Jalan sudah dilebarkan, ada flyover,” ujarnya.

Menurutnya, Batam tidak memiliki keistimewaan seperti destinasi wisata lain di Indonesia. Kelebihan Batam terletak pada posisinya yang berdekatan dengan dua negara tetangga.

“Di Batam yang bisa saya promosikan adalah kulinernya. Karena daerah kepulauan, seafood (makanan laut) tak usah khawatir, semua baru, harga mungkin lebih murah,” sebut mantan Anggota DPRD Kota Batam ini.

Sementara untuk tujuan wisata, saat ini sedang dibangun sanggraloka atau resort di pulau. Sudah ada dua sampai tiga pulau yang diberi izin. Targetnya selesai dalam empat tahun. Sekarang sudah jalan satu tahun lebih. Artinya dalam dua tahun ke depan sanggraloka ini sudah bisa dinikmati wisatawan.

“Resort-nya terpisah dari Batam. Jadi menyendiri. Kalau golf, di sini surganya. Lapangan banyak sekali. Jadi silakan datangkan wisatawan ke Batam. Saya bisa garansi Batam aman damai. Saya berikan nomor HP saya bahkan ke turis. Kalau ada kendala bisa langsung hubungi saya,” ungkap Rudi seraya menyebut nomor telepon genggam pribadinya.

Mungkin Anda juga menyukai