2.200 Kader Filariasis Diterjunkan untuk POPM
Media Center Batam – Sebanyak 2.200 kader filariasis diterjunkan untuk sukseskan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis 2018. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan pemerintah telah siapkan 550 pos untuk pemberian obat kaki gajah ini.
“Tahun lalu capaian kita 86 persen. Jadi tahun ini kalau bisa di atas itu. Minimal 65 persen,” kata Didi di Batam Centre, Selasa (2/10).
Adapun warga yang menjadi target pemberian obat filariasis yakni warga berusia 2-70 tahun. Bagi penderita sakit ginjal dan hati, tidak dianjurkan minum obat ini. Selain itu, ibu hamil dan warga lanjut usia (lansia) juga tidak menjadi sasaran pemberian obat.
Didi mengatakan ini merupakan kali ketujuh pelaksanaan POPM filariasis di Batam. Pemberian obat secara massal dilaksanakan pada 1-31 Oktober.
“Tahun ini kita masih melaksanakan POPM filariasis karena kasusnya masih ada. Walaupun umumnya pendatang, orang lokal tak ada. Jadi buat eliminasi tetap harus dilakukan,” ujarnya.
Ia mengatakan penyakit kaki gajah ini tidak hanya menyerang bagian kaki. Tapi juga bisa di bagian tubuh lain seperti payudara, daerah kemaluan. Sehingga efeknya bukan hanya secara fisik, tapi juga mental sosial penderita.
“Penderita filariasis ini secara mental sosial tidak akan bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Efek sosial mentalnya jadi minder. Dan menjadi tidak produktif,” kata mantan Direktur RSUD Kepri Tanjunguban itu.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit cacing filaria. Penularan dilakukan melalui gigitan nyamuk. Tidak ada jenis nyamuk khusus untuk penyebaran penyakit ini.
“Penyebarannya bisa melalui nyamuk yang membawa parasit tadi. Istimewanya nyamuknya bisa apa saja,” sebut Didi.