Media Center Batam – Warga Batam antusias mengikuti kegiatan Pasar Murah TPID di bulan Ramadhan, menjelang Idul Fitri 1439 H ini. Pasar murah hari pertama digelar Kamis (7/6) di halaman Kantor Camat Bengkong. Dan terakhir, di Sagulung pada Senin (11/6) pagu serta GOR Radja Djakfar Kecamatan Sekupang siang harinya.
“Saya menyambut gembira, senang, masyarakat ramai. Artinya program ini memang dinantikan masyarakat. Hari ini hari terakhir, sebelumnya kita keliling di seluruh kecamatan. Alhamdulillah antusiasme masyarakat sangat baik,” kata Ketua Harian TPID Batam, Jefridin di Sekupang.
Menurutnya pasar murah TPID ini bersama program Sembako Murah bersubsidi dari Pemerintah Kota Batam di awal Ramadhan terbukti mampu tekan inflasi. Berdasarkan paparan Badan Pusat Statistik, inflasi Batam Mei lalu bisa ditekan di angka 0,1. Lebih rendah dibanding Kota Tanjungpinang yang menyentuh angka 0,5.
“Kegiatan ini cukup mengitervensi harga pasar. Karena memang dijual dengan harga distributor, lebih murah dari pasar. Contohnya daging sapi beku dijual Rp 78.000 per kilogram. Di pasar Rp 90.000. Kalau beli 2 kg, bisa hemat Rp 20 ribuan. Lumayan kan. Begitu juga dengan yang lain seperti gula, beras, cabai. Untuk Batam, menurut kami, inilah program yang pas,” tutur Sekretaris Daerah Kota Batam ini.
Mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Batam ini mengatakan pasar murah semakin menarik minat masyarakat dengan hadirnya produk-produk dari pasar ritel modern. Serta ada produk tambahan khas Ramadhan dan Idul Fitri seperti minuman soda dan kurma.
“Sejak dari awal saya turun, pantau di kecamatab. Memang ada beberapa yang harus diperbaiki, sarananya harus ditingkatkan, paling tidak tenda ditambah ke depan. Sehingga ke depan warga mengantre lebih nyaman. Di sisi waktu juga mungkin ke depan kalau bisa satu hari full di tiap kecamatan,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan, masyarakat Sekupang banyak menantikan komoditas daging sapi beku. Sambil memegang kupon, mereka menunggu kedatangan mobil pengangkut dari gudang distributor.
“Untuk di sini ada tiga distributor daging yang ikut. Totalnya sekitar 1,4 ton daging. Pembeliannya memang kita batasi, maksimal dua kilogram per orang. Pakai kupon, ada nomor antrenya,” kata Kepala Bagian Perekonomian Setdako Batam, Zurniati.
Di hari terakhir ini antusiasme masyarakat diakui meningkat. Khususnya untuk produk daging beku. 10 menit pertama 250 kupon sudah langsung habis.
“Dari keseluruhan pelaksanaan kemarin, hampir semuanya laku. Begitu sudah habis, baru warga pulang. Rata-rata dua jam habis,” sebutnya.