Wako Restui Peralihan Status Mushala Nurul Fajar Menjadi Masjid

MEDIA CENTER BATAM- Ramainya warga yang melakukan ibadah shalat di Mushala Nurul Fajar membuat pengurusnya ingin merubah status mushala menjadi masjid. Hal itu disampaikan Ketua Mushalla Nurul Fajar, Elvis Sahri dalam acara Safari Ramadhan Wali Kota (Wako) Batam, Muhammad Rudi di Mushalla Nurul Fajar dk Blok V RW X Kelurahan Lubuk Baja Kota Kecamatan Batam Kota, Rabu (6/6).

“Masyarakat Blok V dan Winsir cukup banyak sehingga perlu ditingkatkan status Mushalla menjadi Masjid. Untuk itu kami mengharapkan dukungan dan bantuan dari Bapak Wali Kota,” katanya.

Ia juga memuji Wali Kota yang telah membangun Masjid Agung Sultan Mahmud Riayad Syah III yang terletak di Batuaji. Katanya, masjid ini akan menjadi kebanggaan masyarakat Kota Batam karena memiliki masjid yang megah se Sumatera. Harapannya masjid ini bisa segera selesai dan dapat digunakan bersama-sama oleh seluruh masyarakat Kota Batam.

Menanggapi keinginan status pengurus masjid yang ingin merubah status Mushalla menjadi masjid disambut baik oleh Wako. Pemerintah Kota (Pemko) Batam menurutnya akan mendukung dan membantu proses peralihan status tersebut. Bahkan Wako minta kepada pengurus jika statusnya sudah menjadi masjid, ia bersedia untuk meresmikannya. Diakuinya dengan kondisi masyarakat yang sudah padat sepantasnya Mushalla tersebut menjadi masjid.

“Segera alihkan statusnya menjadi masjid, mau digeser ke depan atau bagaimana itu masyarakat yang mengaturnya. Yang penting bisa digunakan sebagai tempat ibadah yang bersih dan nyaman bagi jamaahnya,” ujar Wako.

Pemko Batam membantu kelanjutan pembangunan masjid Nurul Fajar Rp100 juta yang diserahkan oleh Wako kepada pengurus masjid.

Sebelumnya, Wako bersama rombongan pimpinan OPD Pemko Batam melakukan safari Ramadhan ke Masjid Nurul Iman di Kampung Tua Belian Kecamatan Batam Kota. Adam, Pengurus Masjid Nurul Iman ucapkan selamat datang kepada Wako. Ia mengatakan Masjid Nurul Iman mulai di renovasi tahun 2010 dengan swadaya dari masyarakat. Harapan pengurus masjid dan masyarakat, Pemko Batam dapat memberikan bantuan.

“Untuk renovasi sejak 2010 lalu ada iuran tetap dari masyarakat. Untuk TPA belum dibangun karena masih fokus pembangunan masjid. Insyaallah tahun depan dibangun TPA,” katanya. 

Wako dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa status Kampung Tua Belian belum selesai. Dikatakannya bahwa Pemko Batam tengah berupaya untuk menyelesaikan status lahan Kampung Tua. Ia berharap Presiden segera membagi wilayah kerja antara Pemko Batam Badan Pengusahaan (BP) Batam.

“Urusan investasi biar menjadi kewenangan BP Batam. Pemko biar mengurusi urusan sosial kemasyarakatan. Pembagian wilayah kerja ini sudah waktunya tidak ada lagi tawar menawar,” tegasnya.

Wako mengajak masyarakat untuk bergabung bersama membangun Kota Batam. Berjuang bersama untuk membangun Kota Batam membela hak-hak rakyat kecil. Keberadaan Kampung Tua Belian menurutnya sudah ada sejak tahun 1983. Diperjelasnya status Kampung Tua dengan tujuan bagaimana hak perdata rakyat dikembalikan kepada rakyat.

 

“Kita harus berjuang, bersama-sama,” sebutnya.

Untuk pembangunan Masjid menurutnya harus dilanjutkan. Katanya, masyarakat tidak perlu khawatir karena Pemko Batam akan memberikan bantuan untuk renovasi masjid. Dalam kesempatan itu, Wako menyerahkan bantuan sebesar Rp100 juta untuk kelanjutan pembangunan masjid Nurul Iman.(HP)

Mungkin Anda juga menyukai