Masyarakat Air Raja Minta Pelabuhan yang Lebih Baik

Media Center Batam – Masyarakat Pulau Air Raja Kecamatan Galang bersyukur dengan adanya program Percepatan Infrastruktur Kelurahan (PIK) Pemerintah Kota Batam. Melalui program ini, sebagian jalan di pulau tersebut sudah lebih bagus dan lebar.

“Ini jalan baru, tahun lalu dibangunnya. Pakai PIK itu. Tadinya cuma 2 meter, sekarang jadi 4 meter (lebar jalan),” kata Amat, warga Air Raja yang ikut menyambut rombongan Safari Ramadhan Walikota Batam, Jumat (18/5).

Pria paruh baya ini berharap Air Raja kembali dapat bantuan pembangunan jalan. Selain itu mereka juga meminta agar pemerintah membangun pelabuhan yang layak. Karena pelabuhan yang ada sekarang hanya berbentuk pelantar lurus. Masyarakat harus naik turun dengan tangga kayu seadanya.

“Ya mudah-mudahan la setelah Pak Wali lihat, bisa kami dibantu,” tutur pria yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan ini.

Safari Ramadhan Walikota Batam hari pertama Ramadhan 1439 H ini dilaksanakan di Masjid Al-Hijrah Air Raja. Pulau ini menjadi lokasi transmigrasi di tahun 1990-an awal. Namun sebagian besar transmigran sudah kembali ke daerah asal. Saat ini hanya dihuni sekitar 200-300 Kepala Keluarga.

Kedatangan rombongan dari Pemko Batam ini disambut hangat warga setempat. Belasan motor diturunkan untuk mengantar jemput karena lokasi masjid yang cukup jauh dari pelabuhan. Jalan yang berbukit dilewati dengan minimnya lampu penerangan di malam hari. Masalah listrik ini juga menjadi permintaan masyarakat Air Raja.

“Kami sangat butuh penerangan Pak. Kalau bisa, dibantu listrik untuk kami,” kata Ketua Dewan Masjid Al-Hijrah, Fachri.

Walikota Batam, Muhammad Rudi menanggapi langsung permasalahan yang disampaikan warga ini. Terkait pelabuhan, ia langsung memerintahkan Dinas Perhubungan untuk merencanakan pembangunannya.

“Dishub, cepat sambung pelantarnya itu pakai ponton. Nanti kita usahakan. Kita bikin ponton kayak (seperti) Belakangpadang,” ujarnya.

Rudi mengatakan untuk dana PIK, tahun ini setiap kelurahan mendapatkan Rp 1,1 miliar. Jumlahnya sama, baik untuk kelurahan di pulau utama maupun pulau penyangga.

Ia berharap dana ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membangun sesuai kebutuhan di tingkat kelurahan. Bisa dipakai untuk memperbaiki atau membangun jalan, parit, jerambah, batu miring, dan sebagainya.

“Bagi dananya, selesaikan pembangunannya. Di kota dapat Rp 1 miliar di sini pun Rp 1 miliar. Kita adil, pukul rata. Termasuk sembako, per kelurahan 1.000 paket. Tapi karena di sini cuma sekitar 300 KK, jadi sembako tak sampai 1.000,” tuturnya.

 

Kepada masyarakat Rudi juga menyampaikan tentang pentingnya pendidikan bagi anak. Ia menyarankan warga untuk menyekolahkan anaknya hingga ke tingkat perguruan tinggi.

“Kalau mampu, anak dikuliahkan setelah lulus SMA. Kalau tidak, kita punya program. Program saya, bagaimana anak-anak pulau bisa menyamai anak-anak kota. Kira-kira seperti itu. Tapi kalau sudah kita sekolahkan, kita maunya mereka jadi mandiri. Dengan ilmu yang didapat, kembali membangun daerahnya,” kata Rudi.

Sementara mengenai listrik, Anggota DPRD Kepri, Tengku Afrizal Dahlan mengatakan Pemerintah Provinsi bersama DPRD sudah berkomitmen untuk menerangi seluruh wilayah hingga ke kepulauan. Prioritas pertama adalah pulau-pulau ibukota kelurahan. Ia berharap Air Raja juga bisa segera mendapatkan penerangan seperti pulau lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Batam menyerahkan bantuan kepada Masjid Al-Hijrah sebesar Rp 75 juta. Setelah buka puasa bersama warga, Safari Ramadhan dilanjutkan tarawih di Mushola Al-Hidayah Pulau Ngenang.

Abdullah, warga Ngenang meminta ada penambahan lampu jalan. Saat ini baru ada 18 penerangan jalan umum di pulau tersebut. Sedangkan jalan menuju RT 01 RW 01 belum ada penerangan.

Selain itu warga juga meminta pembangunan sekolah menengah atas (SMA). Karena selama ini lulusan SMP Ngenang harus melanjutkan sekolah di Batam atau Tanjungubang Bintan.

“Untuk lampu, Dinas BMSDA segera survei. Sedangkan untuk sekolah, kita harus mempertimbangkan berapa kebutuhan guru dan pendukung lainnya. Jangan hanya satu lokal, tentu ini tidak efektif,” jawab Rudi.

Mungkin Anda juga menyukai