๐–๐š๐ฅ๐ข ๐Š๐จ๐ญ๐š ๐€๐ฆ๐ฌ๐š๐ค๐š๐ซ : ๐๐š๐ง๐œ๐š๐ฌ๐ข๐ฅ๐š ๐Œ๐ž๐ง๐ฃ๐š๐๐ข ๐‰๐ข๐ฐ๐š ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐’๐ž๐ญ๐ข๐š๐ฉ ๐ƒ๐ž๐ง๐ฒ๐ฎ๐ญ ๐๐š๐๐ข ๐๐ž๐ฆ๐›๐š๐ง๐ ๐ฎ๐ง๐š๐ง ๐๐š๐ญ๐š๐ฆ

๐ƒ๐ข๐ฌ๐ค๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐Ÿ๐จ ๐๐š๐ญ๐š๐ฆ – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, memimpin langsung Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila Tingkat Kota Batam Tahun 2025 yang berlangsung khidmat di Dataran Engku Putri, Kantor Wali Kota Batam, pada Senin (2/6/2025).

Upacara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Batam, Li Caudia Chandra, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Batam, para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Batam, hingga perwakilan TNI-Polri.

Bertindak sebagai inspektur upacara, Wali Kota, Amsakar memimpin jalannya upacara yang diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta pembacaan naskah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Selanjutnya Wali Kota membacakan Pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Yudian Wahyudi.

Dalam pidato yang dibacakan Wali Kota Batam, Kepala Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyampaikan pesan mendalam terkait pentingnya meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Ia menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen historis yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945, melainkan jiwa bangsa Indonesia.

“Pancasila adalah bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujarnya.

Sejalan dengan arah pembangunan nasional, ia juga menyinggung tentang Asta Cita, delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, salah satu poin paling fundamental dari Asta Cita adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.

โ€œTanpa arah ideologis, kemajuan akan mudah goyah. Ekonomi tanpa nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Teknologi tanpa moral Pancasila bisa membawa bangsa pada dehumanisasi,โ€ tegas Amsakar.

Peringatan Hari Lahir Pancasila, lanjutnya, harus menjadi momentum refleksi dan tekad bersama bahwa masa depan Indonesia ada di tangan rakyatnya. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa, dan bernegara. Hanya dengan itu, kita dapat memastikan Indonesia tetap kokoh dan bermartabat di tengah tantangan zaman,” pungkasnya.

Foto: Rumawi/ Ricky

Rilis: Yogi

Mungkin Anda juga menyukai