Momen Pelantikan IMM Kepri, Amsakar Sambut Baik Terselenggaranya Diskusi Kepemiluan Cerdas dan Berkemajuan
MC Pemko Batam – Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menghadiri Pelantikan DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kepulauan Riau di Aula KH Ahmad Dahlan SMK Muhammadiyah 1 Batam, Kamis (22/6/2023) malam.
Amsakar menyampaikan selamat kepada Hotma Ardiansyah dan jajaran yang telah dilantik. Ia berharap, kepengurusan yang baru dapat semakin memperteguh daya juang kolektif semua elemen masyarakat membuat daerah dan bangsa ini semakin maju.
“Semoga adinda semua dapat membawa IMM menjadi organisasi kemahasiswaan salah satu yang terdepan yang tak pernah kekeringan ide dan memberikan daya dobrak untuk mewarnai hal baik di kota yang kita cintai ini,” harap dia.
Ia juga menyampaikan bahwa dialog dengan tema ‘Kepemiluan Cerdas dan Berkemajuan’ yang digelar pada kesempatan tersebut merupakan dialog yang penting.
Dialog tersebut menghadirkan para narasumber baik dari penyelenggara pemilu, hingga pengurus pusat IMM. Juga dihadiri perwakilan Ortom Muhammadiyah serta perwakilan OKP Kota Batam maupun Kepri.
“Masa depan bangsa ini, ditentukan salah satunya dari agenda lima tahunan itu. Makanya dialog malam ini saya kira sangat penting,” imbuhnya.
Dalam konteks ini, Amsakar menyebutkan, mahasiswa sebagai perwujudan kelompok intelektual dapat memastikan diri mengambil bagian untuk andil dalam perjalanan bangsa. Kesadaran kolektif yang hendak dibangun,bisa didapatkan dalam forum seperti ini.
“Manfaatkan betul forum ini, semakin pusing narsum artinya forum ini semakin bagus,” seloroh Amsakar disambut tawa yang hadir.
Ia meyakini forum ini dapat mencerdaskan dan membawa ke wilayah baru yang berkemajuan. Narasumber diharapkan akan membuka mindset dan pengayaan informasi para peserta.
Dengan demikian semakin banyak mengetahui perihal kepemiluan dan menjadi bekal untuk memilih calon yang kredibel untuk memimpin dan mewakili kita dalam menerajui pembangunan bangsa ini ke depan.
“Saya setuju bahwa money politic adalah cara-cara yang membodohkan. Money politic adalah bentuk penjajahan hak suara rakyat. Bentuk lain pengebirian hak demokratis warga,” sebutnya disambut tepuk tangan.
Amsakar yang merupakan lulusan Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau ini menyebutkan secara teori yang umum bahwa politik diketahui sebagai seni memperoleh kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan.
Akan tetapi, menurutnya, jika teori ini dipahami secara vulgar akan meneguhkan teori Thomas Hobbes (1588-1679) yang mendeskripsikan manusia sebagai pemangsa.
“Jadi sudah harus memberikan transformasi makna dari sekadar meraih dan mempertahankan kekuasaan, kita geser menjadi sesungguhnya politik adalah jalan pengabdian,” pungkasnya.