Hadiri Musda DMI Karimun, Rudi Paparkan Pentingnya Korelasi Syiar Agama dan Upaya Peningkatan Ekonomi Daerah
Media Center Batam – Meriah suara kompang warga Karimun menyambut kedatangan Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kepri di Halaman Masjid Agung Kabupaten Karimun, Sabtu (12/2) pagi.
Kunjungan Rudi yakni dalam rangka Musyawarah Daerah (Musyda) III DMI Kabupaten Karimun. Kegiatan ini berlangsung di Aula Darun Nadwah, masjid tersebut dan juga dihadiri oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq.
Tak berhenti pada saat penyambutan, suasana hangat penuh kekeluargaan juga tergambar saat pembukaan kegiatan yang salah satu agendanya memilih ketua baru ini dilangsungkan. Pada kesempatan ini, Rudi menyampaikan pentingnya syiar agama yang juga harus diseiringkan dengan agenda peningkatan ekonomi. Korelasi dua hal ini juga senada dengan tema Musyda, “Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid”.
“Di samping mensyiarkan agama, ekonomi juga harus dijaga,” kata Rudi.
Lanjut dia, memakmurkan masjid sebagai bentuk tanggungjawab umat, termasuk pengurus DMI dan juga upaya meningkatkan ekonomi tak lepas dari kesadaran dan kerja bersama. Untuk itu ia mengajak seluruh pengurus masjid dan musala untuk ikut menyukseskan cita-cita mulia tersebut, terkhusus di kabupaten Karimun yang memiliki sekitar 500-an masjid dan musala.
“Sebagai Ketua DMI Kepri saya tak bisa sendiri, perlu dukungan kita semua. Suatu tempat yang ada masjidnya kita makmurkan dan yang belum ini tugas kita bagaimana supaya masjid dapat dibangun. Kalau kita kompak ini akan selesai,” imbuhnya.
Rudi berkisah, ketika pada tahun 2011 dirinya bersafari dari masjid ke masjid di Batam yang berjumlah sekitar 813 masjid dan musala saat itu. Usut punya usut, sembari menggelar agenda ini, pihaknya juga menganalisa kenapa jamaah tak banyak yang beribadah di masjid. Walaupun hal tersebut kewajiban individual, Rudi menilai pengurus masjid dan musala juga harus memiliki inovasi agar banyak jamaah yang beribadah di masjid. Salah satu yang dapat dipetik adalah bagaimana menciptakan rasa nyaman beribadah di masjid dan musala.
“Akhirnya, alhamdulillah masjid di Batam hampir semuanya pakai pendingin ruangan. Akan ada saja jalan kalau kita kompak dan etos kerja kita tingkatkan,” imbuhnya.
Pun demikian dengan agenda meningkatkan ekonomi daerah, Rudi berbagi kiat bahwa semuanya juga harus diawali dengan kekompakan dan etos kerja tersebut. Kebersamaan ini akan membuat rencana akan semakin mudah diwujudkan. Hal ini ia buktikan sendiri saat kembali diamanahi menjadi walikota Batam periode kedua, yang mana semua daerah terdampak Pandemi Covid-19 namun Batam tetap saja membangun, walau dengan anggaran yang tak jauh beda dengan tahun sebelumnya.
“Kalaulah kita bisa merangkul semua atau kompak, proses membangun akan sempurna. Tidak ada lain, ini saya sampaikan saya ingin ekonomi Batam, ekonomi Tanjung Balai Karimun dan daerah lainya bisa sama-sama lebih baik,” papar dia.
Keinginan kuat untuk semakin berdaya secara ekonomi juga yang mengantarkan Batam kini pembangunannya semakin masif. Rudi yang juga Kepala BP Batam, memaparkan berbagai program pretisius yang akan dibangun maupun dikembangkan di Batam. Tidak hanya berdampak bagi Batam, pembangunan ini juga diyakini akan berdampak bagi daerah lain di Kepri.
Seperti pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim. Dengan nilai investasi mencapai Rp6,8 triliun, bandara ini akan dikembangkan oleh konsorsium Angkasa Pura I, PT Wijaya Karya TBK atau WIKA dan Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan diproyeksikan pada 2024 terminal satu dan dua rampung dikerjakan. Pengembangan bandara ini, akan mendukung meningkatnya mobilitas ke Kepri. Baik kunjungan wisatawan maupun menjadi hub logistik.
“Menarik wisata ini tak sulit, sekarang baru 5 juta wisman yang masuk, targetnya ke depan 15 juta orang. Kepada bapak ibu, mari siapkan diri harus ambil bagian dari hasil pembangunan ini,” ajaknya.
Kemudian pengembangan Pelabuhan Batuampar. Menggenapi upaya untuk mewujudkan Batam sebagai hub logistik ini, Rudi meyakini bakal banyak ke depan yang memilih untuk menambatkan barangnya di Batam, Kepri. “Selama ini banyak ke Singapura dan Malaysia, bagaimana 20 persen saja kita tarik ke sini,” tambah dia.
Kini juga pihaknya sedang mengembangkan KEK Kesehatan di Sekupang. Kehadiran KEK ini ditandai dengan akan dibangun rumah sakit berstandar internasional dan juga kampus kedokteran yang bertaraf sama. Maka ke depan, warga Kepri juga tak perlu jauh untuk mendapat akses kesehatan yang lebih berkualitas. Di samping itu, akses kesehatan yang mumpuni ini akan juga mendatangkan banyak orang ke Batam maupun Kepri.