Mubaligh Apresiasi Program Umrah Pemko Batam
Media Center Batam – Program Pemerintah Kota Batam yang memberangkatkan umrah para ulama mendapat apresiasi mubaligh. Ketua Persatuan Mubaligh Batam (PMB) Kecamatan Sekupang, Zaini Cholis mengatakan program ini menjadi salah satu bukti kedekatan pemimpin dengan ulama.
“Pak Wali dan Pak Wakil ini adalah umaro (pemimpin) yang dekat dengan ulama, umaro yang memuliakan ulama. Kita lihat selama beliau memimpin sangat dekat dengan ulama. Tak banyak daerah yang mengumrohkan ustadz ustadzah. Di Batam sudah tiga angkatan. Insya Allah ada angkatan berikutnya. Kita doakan agar pemimpin kita ini sehat dan diberi kekuatan dalam memimpin,” tutur Zaini saat silaturami dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam di Masjid Baiturrahman Sekupang, Rabu (22/7).
Selain program umrah, mewakili PMB Sekupang ia juga menyampaikan terima kasih atas insentif yang diberikan Pemko Batam. Saat ini jumlah anggota PMB Sekupang sebanyak 110 orang. Namun yang menerima insentif hanya 69 orang. Karena sebagian lainnya sudah mendapat insentif sebagai imam masjid atau guru Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).
“Mubaligh kita ini ada yang menjadi imam masjid dan ada juga guru TPQ, jadi insentifnya diberikan salah satu saja, tidak double,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Kecamatan Sekupang, Muhammad Yamin mengatakan jumlah imam masjid yang mendapat insentif di kecamatan ini sebanyak 105 orang. Sedangkan anggota Badan Musyawarah Guru Al-Quran (BMGQ) Kecamatan Sekupang terdata sekitar 770 orang, dan yang mendapat insentif berkisar 550 orang.
“Atas nama guru TPQ kami ucapkan terima kasih. Kami senantiasa memberikan doa restu bagi Pak Wali,” ujar Ketua BMGQ Sekupang, Bajora Lubis.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan program umrah bagi ulama akan dilaksanakan lagi tahun ini. Namun dengan catatan apabila Masjidil Haram telah dibuka kembali pascaberakhirnya corona virus disease (covid-19).
“Untuk umrah, kalau Mekah sudah dibuka, kita berangkatkan lagi. Tentu tak bisa semua, bergiliran,” kata dia.
Terkait insentif, menurut Rudi, harus dipertahankan. Karena saat ini Batam masih terus dalam proses pembangunan. Ketika daerah berkembang, dasar-dasar agama bagi masyarakatnya perlu terjaga.
“Supaya Batam benar-benar bisa menjadi kota yang madani dan modern,” sebut Rudi.
Pada kesempatan itu, ia juga kembali mengingatkan tentang protokol kesehatan di masa adaptasi kehidupan baru. Para ulama diminta untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan. Agar pandemi covid-19 ini segera berakhir dan roda perekonomian Batam bisa kembali berputar.
Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. Ia berpesan silakan untuk yang merasa sehat tapi jangan abaikan protokol kesehatan. Seperti menjaga jarak saat ibadah, ia menjelaskan bukan berarti pemerintah melarang umat untuk beribadah. Tapi justru kebijakan tersebut diambil untuk melindungi umat.
“Penanganan covid-19 kita mendapat apresiasi baik. Kemarin juara favorit di lomba inovasi daerah dalam penanganan covid-19. Hari ini, pagi tadi, saya mendapat informasi soal Dana Insentif Daerah yang didapat Batam karena dinilai baik dalam penanganan covid-19 ini. Keberhasilan itu adalah keberhasilan kolektif kita semua. Berkat dukungan Bapak Ibu juga,” ungkap Amsakar.