Kepatuhan Warga Bayar PBB-P2 Tepat Waktu Masih Rendah

Soft launching pembayaran pbb p2 lewat situs belanja online dan atm bank riau kepri

Media Center Batam – Tingkat kepatuhan masyarakat Kota Batam untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) masih rendah. Berdasarkan data Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD), tingkat kepatuhan wajib pajak (WP) PBB-P2 Batam masih di bawah 50 persen.

“Dari rekap kita, kepatuhan WP PBB untuk bayar sebelum jatuh tempo itu masih rendah, hanya kisaran 39-42 persen,” kata Sekretaris BPPRD Batam, Aditya di Batam Centre, Rabu (4/9).

Rinciannya yaitu 41,28 persen yang bayar PBB-P2 sebelum 31 Agustus 2015. Kemudian pada 2016 tercatat 41,50 persen tingkat kepatuhannya. Pada 2017 sebesar 41,83 persen. Dan turun ke 39,34 persen pada 2018 lalu.

“Tahun ini, dari 316.004 nomor objek pajak (NOP) penetapan, hanya 129.458 NOP yang dibayar sebelum jatuh tempo 31 Agustus. Persentasenya sekitar 40,97 persen,” tuturnya.

Adapun besaran pajak yang terkumpul sampai 31 Agustus 2019 adalah sebanyak Rp125,104 miliar. Atau 75,82 persen dari target Rp165 miliar.  

Aditya mengatakan BPPRD akan terus melakukan penagihan aktif bagi para penunggak pajak. Hingga nanti pemberian sanksi setelah melalui tahapan demi tahapan.

Sanksi yang diberikan mulai dari penempelan spanduk tidak taat pajak di lokus objek pajak. Kemudian rekomendasi pencabutan izin usaha untuk bangunan tempat usaha. Sampai pelimpahan ke pengadilan pajak.

“Kalau tak mampu lagi, akan disita asetnya. Supaya ada shock therapy juga bagi WP lainnya. Agar patuh akan kewajibannya. Jangan sampai hal demikian terjadi pada mereka,” sebut Adit.

Pada 2 September lalu, pihaknya telah melayangkan surat teguran I kepada 47 WP penunggak PBB-P2. Apabila tak juga mengindahkan surat tersebut, akan dilanjutkan ke teguran II. Dan terakhir teguran III sekaligus pemasangan spanduk tidak taat pajak.

“Mudah-mudahan langkah yang kita lakukan ini bisa meningkatkan kesadaran WP untuk tunaikan kewajibannya. Sehingga target kita tercapai. Dan kegiatan pembangunan berjalan lancar. Karena pajak yang kita bayarkan ini adalah untuk pembangunan Kota Batam juga,” ujarnya.

Mungkin Anda juga menyukai