Pekerjaan Masjid Sultan Mahmud Riayatsyah II Sudah 75 Persen
Media Center Batam – Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Suhar mengatakan pembangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah II sudah mencapai tiga perempat rampung. Hal ini disampaikan Suhar usai meninjau pekerjaan pembangunan bersama Walikota Batam, Kamis (9/5) malam.
“Sekarang sudah 75 persen. Sesuai jadwal,” tutur Suhar.
Masjid yang berlokasi di Tanjunguncang Kecamatan Batuaji ini dibangun dengan anggaran tahun jamak. Dimulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017. Dan direncanakan rampung tahun ini. Total anggaran yang digunakan untuk membangun masjid ini adalah Rp 243 miliar.
Saat ini proses pengerjaan yang sedang berlangsung antara lain pemasangan payung membran. Atap membran ini merupakan penutup bagian pelantar masjid. Berbentuk persegi berukuran 25×25 meter, payung ini bisa terbuka dan tertutup seperti di Masjid Nabawi Madinah.
“Dari delapan membran, sudah terpasang enam. Tanggal 20 Mei insya Allah yang tersisa dua lagi sudah selesai. Berarti tanggal 29 Mei, sebelum libur lebaran, sudah terpasang semuanya,” kata dia.
Pekerjaan lain yang juga tengah berlangsung yakni lanjutan pemasangan keramik dan marmer. Keramik homogenous tile (HT) sudah terpasang 80 persen.
“Kalau marmer, tinggal ruang salat utama. Plasa payung membran sudah 80 persen juga marmernya,” ungkap Suhar.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah II memiliki kubah utama terbesar di Indonesia, bentangannya mencapai 63 meter. Kubah ini menutupi ruang salat utama. Bagian utama masjid dibangun tanpa kolom, dengan konstruksi space frame.
Masjid ini berdiri di lahan seluas 41.422 meter persegi. Sedangkan luas bangunan mencapai 58.114 meter persegi. Menara utama setinggi 99 meter yang mengambil makna filosofis Asmaul Husna atau nama-nama baik Allah.
Menara ini memiliki 21 lantai. Dan disediakan satu titik pandang untuk melihat sekeliling Batam, yang berada di lantai 16. Nantinya akan disiapkan lift untuk naik ke atas.