Rp 35 Miliar Dikucurkan untuk Penataan Kampung Tua Tanjungriau
Media Center Batam – Pemerintah pusat mengucurkan Rp 35 miliar untuk penataan Kampung Tua Tanjungriau, Kecamatan Sekupang. Hal ini diungkapkan Rudi dalam musyawarah perencanaan pembangunan di Kelurahan Tanjunguma, Kecamatan Lubukbaja, Senin (11/2).
“Kita minta penataan Tanjungriau kira-kira Rp 35 miliar. Kampung tua kita buat jadi cantik secantik tuan putri, kita tata jadi rapi, kita jadikan tempat kunjungan wisata,” kata Rudi.
Penataan Kampung Tua Tanjungriau ini akan dilaksanakan dengan bantuan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, dan Pertamanan Kota Batam, Eryudhi Apriyadi mengatakan pekerjaan akan dimulai tahun ini.
“Pak Wali mengusulkan ke pusat untuk penataan Kampung Tua Tanjungriau melalui program Kotaku tahun 2019. Total anggaran yang diusulkan Rp 35,485 miliar. Kalau bisa sekaligus alhamdulillah. Kalau tidak, kami minta paling banyak dua tahun,” tutur Yudhi.
Penataan akan dilaksanakan di lahan seluas 19 hektare. Ada sembilan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka penataan kawasan kampung tua tersebut. Yakni pembangunan jalan lingkar, pembangunan dan rehabilitasi jerambah lingkungan, dan pembangunan drainase pemukiman.
“Kemudian penataan ruang terbuka hijau yaitu lapangan bolanya. Termasuk untuk penerangan, gapura, area parkir, dan sebagainya,” kata mantan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam tersebut.
Program selanjutnya yaitu penanganan sanitasi, pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu, pembangunan sarana proteksi kebakaran berupa hydrant, dan pembangunan sarana usaha kecil mikro seperti kios-kios. Serta peningkatan estetika pemukiman.
“Jadi lingkungan pemukimannya diperindah, diberi bunga, dan kita dorong masyarakat untuk berpartisipasi,” ujarnya.
Yudhi mengatakan tujuan program ini adalah mengurangi persentase kawasan kumuh. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, anggaran yang didapat dibagi ke beberapa daerah. Tahun ini pelaksanaan program diselesaikan per wilayah.
“Jadi kita fokus ke penyelesaian Tanjungriau dulu, dari semua aspek. Baru ke daerah lain. Tujuannya supaya hasilnya terlihat dan bisa jadi destinasi wisata juga,” kata dia.