BI Kembangkan Kewirausahaan di Pesantren
Media Center Batam – Bank Indonesia (BI) mendorong pesantren tumbuh mandiri dengan pengembangan ekonomi. Sampai saat ini sedikitnya sudah tiga pesantren yang dikembangkan kewirausahaannya di bawah binaan Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Riau.
“Pertama di Pesantren An-Ni’mah Dapur 12 Batam. Program kemandiriannya berupa pembuatan tepung kelapa untuk menjadi santan. Sekarang lagi proses instalasi mesin,” kata Kepala BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra di Batam Centre, Senin (17/12).
Lokasi lainnya yaitu pertanian organik terpadu di Kota Tanjungpinang. Serta urban farming dan laboratorium pupuk organik di pesantren kawasan Nongsa.
“Kita ingin juga para santri punya jiwa entrepreneur (wirausaha), bisa mandiri, dan menghasilkan,” tuturnya.
Selain itu juga ada pesantren yang pengurusnya merupakan alumni Wirausaha BI (WUBI). Sehingga ikut mengembangkan program kemandirian tersebut.
BI, kata Gusti, sedang fokus mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui program WUBI. Karena UMKM berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan domestik bruto (PDB).
“UMKM ini dari sisi jumlah unit usaha hampir 98,7 persen dari total unit usaha yang ada di Indonesia 56 juta. Kontribusi terhadap PDM hampir 60 persen. Dan serapan tenaga kerja di UMKM ini juga 80 persen lebih. Kalau yang 1 persen kolaps, pengaruh besar pada perekonomian. Itu kenapa BI dorong UMKM tumbuh. Kalau bisa didorong untuk naik kelas,” papar Gusti.
Dalam rangka menjaga inflasi, UMKM didorong untuk berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan atau volatile food. Selain itu, UMKM juga didorong untuk mendukung industri besar sehingga bisa meningkatkan ekspor.