Delegasi Dalam dan Luar Negeri Meriahkan KSM Hingga Malam Penutupan

Media Center Batam – Samudra Ansembel menjadi penyaji pertama pada malam penutupan Kenduri Seni Melayu 2018. Berlangsung sejak Kamis (1/11) di Dataran Engku Putri, KSM ke-20 ini ditutup Sabtu (3/11).

Usai suguhan lagu melayu, pengunjung KSM dihibur penampilan seniman dari luar negeri. Antara lain seni tari dari India, Yunan China, dan Thailand dengan pakaian khas masing-masing.

Sajian selanjutnya adalah pembacaan sajak Gurindam 12 oleh Sudirman Al-Batamy. Jika Sudirman tampil dengan gaya kasual, berbeda dengan penampil berikutnya, Tarmizi. Dengan mengenakan pakaian melayu pria lengkap dengan tanjak di kepala, penyair rumahitam ini menyajikan puisi wajib di KSM 2018 berjudul Oktober Kepada Hang Tuah.

Penampil lainnya yakni Sanggar Duta Santarina Batam, Tari Sri Melayu Pekanbaru, Tari Yogyakarta, perwakilan Siak, dan Nanyang University Singapore.

Cuaca malam yang cerah membuat penonton betah duduk menyaksikan sajian dari depan panggung utama. Dan ada sebagian pengunjung yang menghabiskan malam akhir pekannya dengan berkeliling stan bazar usaha mikro kecil menengah di dalam lokasi KSM.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan terima kasih kepada delegasi baik dalam maupun luar negeri yang telah semarakkan jalannya KSM sempena Hari Jadi Batam ke-189 ini. Delegasinya antara lain dari Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, China, India, Yunan, dan Thailand. Sementara sahabat delegasi dalam negeri antara lain Jakarta, Yogyakarta, Tanjungpinang, Siak Sri Inderapura, Pekanbaru.

“Terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh delegasi pekerja seni dan penikmat seni. Karena telah menyuguhkan hidangan seni terbaik untuk menghibur pengunjung dan masyarakat di sini. Mudah-mudahan ke depan membawa delegasi lebih banyak lagi, dua, tiga kali lipat lagi. Kami mengundang untuk hadir kembali di KSM 2019 mendatang,” ujarnya.

Amsakar berharap semoga kehadiran para delegasi dari berbagai belahan dunia dan belahan negeri ini bisa kembali merajut romantisme sejarah bahwa melayu terbentang luas di nusantara, hingga ke negeri seberang. Bahkan sampai Filipina hingga ke benua Afrika sana.

“Kalau bisa panitia ke depan undang semua delegasi serumpun untuk menumbuhkan kembali romantisme sejarah melayu. Bawalah kesan baik atas penyelenggaraan yang kami lakukan. Kalau ada kekurangan, kesilapan, kami haturkan mohon maaf yang dalam semoga ke depan kami bisa berikan sajian yang lebih baik lagi,” sebutnya.

Walikota Batam Muhammad Rudi, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad beserta tamu undangan kemudian menyerahkan sertifikat kepada para peserta KSM 2018. Dan seluruh rangkaian acara ditutup dengan joget lambak bersama. Tarian yang juga dikenal dengan Joget Dangkung ini merupakan tari pergaulan, sarana sosialisasi pemuda-pemudi melayu di era 70-80’an.

Sambutan warga dan wisatawan terhadap KSM cukup baik. Karena berbagai kegiatan digelar untuk memeriahkan agenda tahunan yang sudah masuk 100 Indonesia Wonderful Event atau agenda pariwisata nasional ini. Seperti permainan 1.000 gasing oleh pelajar dan masyarakat. Permainan anak melayu ini berputar di sepanjang Jalan Engku Putri, depan Kantor Walikota Batam, Jumat (2/11) sore.

 

Malam sebelumnya, saat pembukaan pengunjung dihibur penampilan artis ibukota Iyeth Bustami. Penyanyi ini terkenal baik di Indonesia maupun negeri jiran karena tembang-tembang bernuansa melayu yang kerap ia bawakan.

Mungkin Anda juga menyukai