Pemerintah Siapkan Barak Sementara untuk Sulteng

Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita

Media Center Batam – Pemerintah membangun tempat tinggal sementara bagi korban bencana di Sulawesi Tengah. Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bentuk hunian sementara ini fleksibel, tapi dibuat menyerupai barak.

“Jumlahnya mencapai 13 ribu barak dan masih bisa bertambah. Di dalam satu barak bisa 12 kepala keluarga. Kalau rata-rata satu keluarga lima orang, satu barak bisa memuat 60 orang,” kata Agus di Batam, pekan lalu.

Dalam satu barak juga akan disiapkan beberapa fasilitas MCK dan dapur. Juga disiapkan ruang bersama.

Pada setiap beberapa barak atau satu komunitas barak, disiapkan sekolah sementara, rumah sakit sementara, dan fasilitas umum lainnya yang juga bersifat sementara.

Sedangkan untuk hunian tetapnya ditargetkan rampung pada 2020. “Program kami, pengungsi bisa kembali ke rumah hunian tetapnya dalam dua tahun,” kata dia.

Menurutnya pemerintah membutuhkan waktu relatif lama untuk membangun kembali hunian tetap bagi korban bencana Sulteng. Karena harus memetakan lokasi yang aman untuk ditinggali.

Bencana di Sulteng, kata Agus, tidak hanya gempa dan tsunami, namun juga likuifaksi yang menyebabkan beberapa daerah hilang. Bahkan ada yang satu RW lenyap sama sekali.

“Ada daerah yang termakan bumi, sehingga ada daerah yang hilang, 1 RW hilang, sehingga diperlukan kebijakan relokasi. Tidak mungkin kami membangun perumahan di atas tanah itu. Itu sangat berbahaya,” ujarnya.

Agus mengatakan pemerintah harus memilih lokasi mana yang relatif aman dari bencana. Caranya dengan “micro mapping” terhadap potensi titik bencana yang ada di Sulteng. Ini menjadi panduan dalam relokasi nantinya.

Mungkin Anda juga menyukai