Batik Ikan Marlin Mulai Dipasarkan ke Wisatawan

Ketua Umum Dekranasda Batam, Marlin Agustin Rudi menunjukkan kain batik dengan motif ikan marlin yang dipamerkan dalam Expo Batam Batik Fashion Week 2018 di DC Mall, Senin (17/9).(foto:humas)

Media Center Batam – Batik ikan marlin mulai diproduksi dan dipasarkan ke wisatawan. Ketua umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, Marlin Agustina Rudi mengatakan hadirnya motif ikan marlin adalah untuk memperkaya keberagaman motif batik di Batam.

“Ikan marlin akan saya bumikan jadi batik Batam. Untuk memperkaya motif batik yang sudah ada sekarang seperti gonggong, jembatan barelang,” kata Marlin saat pembukaan Expo Batam Batik Fashion Week 2018 di DC Mall, Senin (17/9).

Expo ini menjadi salah satu sarana pemasaran batik ikan marlin. Pameran kerajinan tangan ini digelar selama sepuluh hari, 17-26 September 2018.

Kegiatan ini menjadi rangkaian promosi batik Batam. Sebelumnya Roadshow BBFW 2018 telah sukses dilaksanakan di pusat-pusat perbelanjaan Kota Batam.

Menurut Marlin, pameran seperti ini cukup membantu promosikan produk kerajinan tangan khususnya batik Batam.

“Batik Batam sudah terkenal. Banyak yang sudah mencari. Dari luar daerah juga sudah beri respon. Apalagi dengan motif yang semakin beranekaragam, tak cuma gonggong,” ujarnya.

Marlin mengatakan tahun depan ia akan mengadakan kompetisi merancang motif batik baru. Ia berharap anak-anak muda ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menciptakan batik khas Batam ini.

Sementara untuk promosinya, Dekranasda akan menggandeng Pemerintah Kota Batam dan organisasi wanita yang ada di Batam. Ia berharap setelah ini akan lebih banyak instansi dan organisasi yang memanfaatkan batik Batam untuk seragam.

“Batik Batam sudah berwarna-warni, cerah, menarik. Kami harap PNS, organisasi wanita gunakan batik Batam. Kalau tidak kita siapa lagi yang mengembangkannya. Kita promosikan agar turis bisa cari batik untuk oleh-oleh. Dan Dekranasda akan menyiapkan pebatiknya supaya bisa penuhi permintaan pasar,” kata dia.

Selain batik, Dekranasda bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam juga sedang mengembangkan tenun. Menurutnya tenun Batam juga sudah mulai diproduksi di Kampung Tenun Pulau Ngenang.

“Insya Allah tenun Batam ini akan dipakai Presiden saat datang ke Lingga. Karena Presiden ingin pakai tenun Kepri. Dan Batam yang ditunjuk untuk menyiapkannya,” sebut istri Walikota Batam, Muhammad Rudi ini.

Kepala Disperindag Batam, Zarefriadi saat membuka Expo BBFW 2018 mengatakan kegiatan ini bertujuan mendukung usaha dan industri kecil menengah di Kota Batam. Khususnya yang bergerak di bidang kerajinan tangam dan batik.

“Infonya sejak BBFW digelar pebatik mulai dapat tantangan. Diterima atau tidak orderan ini. Artinya pesanan semakin banyak. Upaya Dekranasda yang memberikan fasilitas kepada pengrajin dan pebatik sudah mulai dirasakan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga,” kata dia.

Menurutnya kegiatan seperti ini harus dilakukan secara berkelanjutan. Agar dapat menjadi event yang dipasarkan pelaku usaha pariwisata.

“Harus ada brand, pencitraan tertentu sehingga bisa jadi event dan bisa dijual Pak Andika (Asita) dan anggotanya,” sebutnya.

Batam yang berada di posisi strategis secara geografis, harus bisa menciptakan event-event penarik wisatawan mancanegara. Posisi geografis ini harus dikelola dengan baik dan dibuat kebijakan yang dapat tingkatkan ekonomi masyarakat.

Mungkin Anda juga menyukai