Warga Kampung Terih Bisa Nikmati Air Bersih
Media Center Batam – Masyarakat Kampung Terih kini sudah bisa menikmati air bersih langsung dari keran, seperti warga Kota Batam lainnya. Selama ini warga yang tinggal di tepi pantai tersebut mendapatkan air dari sumur.
“Jalan, air, PLN, perlahan kami dapatkan. Memang lambat, tapi kami bersyukur,” kata tokoh masyarakat Kampung Terih, Seno, Rabu (5/9).
Ia berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah mewujudkan impian warga Kampung Terih ini. Apalagi sekarang, masyarakat sudah lebih sadar wisata. Dan tengah mengembangkan kampung tua itu menjadi destinasi wisata.
“Masih ada kekurangan. Seperti tempat parkir tidak ada. Persiapan pantai yang betul-betul bagus belum bisa kami adakan. Mudah-mudahan ada solusi sehingga lebih baik ke depan. Karena kami ingin ubah kehidupan dari awal kami di sini tahun 1992. Tanpa dukungan Bapak-Bapak sekalian, tak bisa. Karena kami bekerja dengan masyarakat untuk masyarakat,” kata dia.
Lurah Sambau Kecamatan Nongsa, Awaludin mengatakan air bersih ini sudah menjadi dambaan warga sejak lama. Sejak pertama ia menjabat sebagai lurah, RT Kampung Terih sudah minta air bersih.
“Setelah melalui koordinasi dan sebagainya, tiga bulan alhamdulillah sudah masuk airnya. Dan insya Allah enam bulan ke depan akan dibangun resor di samping Kampung Terih,” kata Awaludin.
Masyarakat juga pernah meminta pembangunan jalan lingkungan. Panjangnya hanya sekitar 30 meter, dari gerbang ke arah laut. Ia mengatakan permintaan warga ini akan masuk dalam program Percepatan Infrastruktur Kelurahan (PIK) 2019 mendatang. Serta usulan pembangunan dua unit WC umum yang masuk program prioritas non PIK di tahun depan.
“Sabar saja. Jalan masuk PIK. WC umum juga masuk di non PIK 2019, lahan sudah hibah dari Pak Seno,” tuturnya.
Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan terima kasih kepada warga yang sudah membenahi kawasannya guna dukung pariwisata.
“Batam lima dasawarsa dibangun, sudah jenuh, Maka harus lirik sektor lain. Saat ini sudah cukup lengkap daya dukung kepariwisataan di Batam. Tapi wisatawan mancanegara sukanya memang ke kampung-kampung, bukan ke mal. Maka mari kita bangun daerah kita, secara perlahan, tidak bisa serta merta,” ujarnya.