BI Beri Bantuan Pengembangan Pariwisata Kampung Terih

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri) memberikan bantuan untuk pengembangan destinasi wisata Kampung Terih. Bantuan berupa alat dan perlengkapan senilai Rp 125 juta ini diserahkan langsung oleh Kepala BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra

Media Center Batam – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri) memberikan bantuan untuk pengembangan destinasi wisata Kampung Terih. Bantuan berupa alat dan perlengkapan senilai Rp 125 juta ini diserahkan langsung oleh Kepala BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra kepada kelompok masyarakat pengelola tempat wisata di kawasan Nongsa tersebut.

Barang yang diberikan antara lain boat rescue atau kapal penyelamat, papan nama lokasi, sound system atau seperangkat pengeras suara, pelampung, dan tempat sampah.

“Bantuan yang kami berikan memang bukan dalam bentuk uang, tapi barang-barang sesuai kebutuhan di Kampung Terih. Ini sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan destinasi wisata yang ada di Kota Batam,” kata Gusti, Minggu (26/8). 

Gusti mengatakan sektor pariwisata dinilai bisa menjadi harapan baru untuk pnggerak ekonomi Batam ke depan. Dan BI terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan pariwisata yang ada di Batam.

Pada kesempatan tersebut ia menyampaikan apresiasi kepada Generasi Pesona Indonesia (GenPi) dan Penjelajah Alam Kepri (Pari) yang memiliki gagasan untuk pengembangan Kampung Terih menjadi destinasi wisata berbasis lingkungan. Ini sangat positif karena memiliki nilai tambah untuk masyarakat sekitar.

“Ke depan mungkin masyarakat bisa didorong untuk membuat batik lokal untuk jadi oleh-oleh pengunjung. Sehingga selain bisa sebagai sektor pendapatan baru, masyarakat juga memilki keahlian tertentu,” ujarnya.

Menurut Gusti, terobosan-terobosan seperti pengembangan wisata berbasis lingkungan ini perlu untuk terus dilakukan. Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan dan lama tinggal di Batam.

“Kita perlu terus lakukan terobosan untuk meningkatkan kunjungan wisman dan berlama-lama di Batam,” kata dia.

Kampung Terih awalnya merupakan hutan mangrove. Hutan ini nyaris tidak memiliki manfaat langsung bagi perekonomian masyarakat. Tapi setelah ditata, Kampung Terih menjadi lokasi wisata yang cantik untuk berfoto, atau istilah kekiniannya “Instagrammable”.

Ketua Genpi Kepri, nunung Sulistiyanto mengatakan pengelola dan masyarakat saat ini sedang membangun home stay di Kampung Terih. Dengan adanya home stay nanti, diharapkan pengunjung bisa menginap di sana. Sehingga bisa menambah length of stay atau lama menginap wisatawan mancanegara di Batam.

Mungkin Anda juga menyukai