Mubaligh Batam Diajak Melek Teknologi

Walikota Batam Muhammad Rudi menyampaikan kata sambutan pembukaan Pelatihan Persatuan Mubaligh Batam (PMB) tahun 2017 di Aula Kantor Walikota Batam, Senin (16/7).

Media Center Batam – Mubaligh atau penceramah di Batam diajak untuk melek teknologi. Para ustadz juga harus mengetahui bagaimana cara untuk memanfaatkan teknologi di dunia global seperti sekarang. Pesan ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Erizal dalam pembukaan Pelatihan Persatuan Mubaligh Batam (PMB) tahun 2017 di Aula Kantor Walikota Batam, Senin (16/7).

“Hari ini kita bicara teknologi global. Prostitusi anak juga memakai teknologi. Ada aplikasi seperti itu. Teknologi, banyak hal yang bisa dilakukan, untuk yang positif maupun yang negatif. Kami sangat berharap ustadz tidak boleh gaptek (gagap teknologi). Ustadz harus melek teknologi dan harus tahu bagaimana memanfaatkan teknologi,” tuturnya.

Erizal juga berharap ke depan masjid-masjid di Batam sudah memanfaatkan teknologi untuk kegiatan syiar agama. Seperti banyak masjid di Singapura yang sudah menggunakan teknologi untuk ceramah agamanya.

“Jadwal sudah dibuat jauh hari. Khutbah juga sudah disiapkan beberapa waktu sebelumnya. Jadi materi sudah bisa ditayangkan saat khutbah. Mudah-mudahan Masjid Agung, Masjid di Tanjunguncang nanti, dan masjid besar lainnya di Batam bisa buat seperti ini. Sehingga islam yang rahmatan lil alamin betul-betul bisa disampaikan ke masyarakat,” kata dia.

Hal ini diamini Walikota Batam, Muhammad Rudi. Menurut dia, sudah waktunya ceramah agama di Batam ini direkam. Ustadz tidak perlu khawatir bahkan rekaman seperti ini bisa dipakai sebagai bukti bila ada masalah ke depannya.

Selain diajak untuk melek teknologi, mubaligh Batam juga diarahkan untuk membangun ekonomi. Kesejahteraan ini juga penting untuk para ustadz.

“Ekonomi bisa menentukan segalanya. Kalau mubaligh ekonominya tidak sempurna, bisa mengganggu kerjanya. Kita bantu tapi tidak mencukupi karena PAD (pendapatan asli daerah) tidak cukup. Karena itu perlu berupaya meningkatkan ekonomi melalui wirausaha,” tuturnya.

Ketua Panitia Pelatihan PMB, Riama Manurung mengatakan pelatihan berlangsung dua hari, 16-17 Juli. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan dengan jumlah peserta 100 orang.

“Pelatihan diikuti 100 anggota PMB, dari 532 anggota PMB yang masuk daftar verifikasi. Kegiatannya bertahap, 100 orang, setiap tahun dibuat,” kata Kepala Bagian Kesra Setdako Batam tersebut.

Riama mengatakan pelatihan diisi tiga narasumber, nasional dan daerah. Narasumber nasional yang dihadirkan yakni Prof Ali Aziz, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya. Sedangkan narasumber lokal yaitu Ipda Puji Astuti Ketua P2TP2A dan Ketua PMB Maryono.

Adapun tema pelatihan kali ini adalah Meningkatkan Kualitas Mubaligh dalam Menyongsong Era Teknologi Global. Tujuannya agar mubaligh menyampaikan ke masyarakat tentang pemanfaatan teknologi secara positif.

 

“Kalau tidak baik, itulah awal kehancuran umat, khususnya anak. Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan hampir tiap tahun meningkat. Diharapkan dapat mengurangi tingkat kekerasan melalui ceramah-ceramah,” ujarnya.

Ketua Umum PMB, Maryono mengatakan jumlah mubaligh Batam sebenarnya 1.117 orang. Namun yang dapat insentif dari Pemko Batam sekitar 550 orang.

“Yang sisanya sudah tergabung dalam IPIM (ikatan persaudaraan imam masjid) dan BMG TPQ (badan musyawarah guru Taman Pendidikan Quran). Intinya sudah ter-cover semua. Hanya ada 11 orang yang tidak terverifikasi karena tidak hadir,” terang Maryono.

Mungkin Anda juga menyukai