Batam Jemput Bola Sisir ODP dan PDP

Media Center Batam – Pemerintah mengumumkan satu warga Batam positif corona virus disease 2019 (Covid-19). Wali Kota Batam, Muhammad Rudi meminta gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 segera telusuri kontak langsung/dekat (close contact) dari pasien tersebut.

“Sedang dilakukan proses contact tracing terhadap semua orang yang ditenggarai. Ada lebih dari 60 orang close contact yang akan dilakukan pengkarantinaan dan pengambilan sampel swab,” kata Rudi usai konferensi pers di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (19/3).

Ia berharap ada kerelaan orang-orang ini untuk mengikuti proses karantina. Karena tujuannya tak lain adalah memutus mata rantai penyebaran virus yang menyerang sistem pernapasan ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan pasien positif Covid-19 ini merupakan bagian dari cluster Bogor. Pasien diketahui baru kembali dari mengikuti pertemuan di Bogor awal Maret ini.

Saat tiba di Batam pasien perempuan ini mengeluhkan sakit dengan gejala seperti Covid-19. Ia berobat ke puskesmas, lalu dirujuk ke rumah sakit pertama. Dan kembali berobat karena tak sembuh. Ia kemudian dirujuk ke RSUD Embung Fatimah.

“Jadi ada lima hotspot. Pesawat itu dua penumpang di depan, dua di belakang. Lalu di mobil, rumah, puskesmas, dan rumah sakit pertama. Kalau di Embung, aman karena tenaga medisnya sudah langsung pakai APD (alat pelindung diri) saat menangani pasien,” ujar Didi.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Amsakar Achmad mengatakan penyisiran nanti tidak hanya untuk close contact tapi masyarakat secara umum.

“Hari ini sudah dibentuk tim kecil kecamatan bersama puskesmas. Tugasnya mengingformasikan ke RT RW supaya mendata warganya yang mungkin masuk kategori Orang dalam Pemantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP), suspect, dan terkonfirmasi. Empat jenis inilah yang jadi sasaran rekan-rekan yang dibentuk ke bawah tadi,” tutur Amsakar.

Tim akan langsung beraksi setelah APD tersedia. Gugus tugas akan mendistribusikan peralatan seperti masker, sarung tangan, thermogun (thermometer infra merah), dan cairan sanitasi tangan (hand sanitizer).

“Melihat rasa berkita yang dimiliki seluruh pemangku kepentingan, kita optimis dua pekan ke depan sudah dapat gambaran secara utuh. Dan sesuai arahan Wali Kota Batam, tim harus dalam satu kesatuan waktu bergeraknya. Tidak bisa hari ini Kecamatan Batuaji, besok Sagulung. Karena orang Batuaji ini ke Sagulung juga,” papar Wakil Wali Kota Batam tersebut.

Mungkin Anda juga menyukai

DD