Encik Alfian dan Puan Luhung Dinobatkan sebagai Duta Wisata Batam
Media Center Batam – Malam Final Pemilihan Duta Wisata Encik Puan Batam 2021 di Ballroom Harris Hotel Batam Centre, Rabu (31/3/2021) malam berlangsung meriah. Dalam pegelaran itu, Encik Alfian Juanda dan Puan Luhung Kawurianing P dinobatkan sebagai Duta Wisata Kota Batam 2021.
Secara langsung selendang kehormatan bagi Encik Kota Batam dipasangkan langsung oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. Untuk selendang Puan Kota Batam dipasangkan oleh Wakil Ketua I Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Batam, Erlita Sari Amsakar.
Sebelumnya, Encik dan Puan Kota Batam itu juga dipasangkan mahkota oleh Duta Wisata Kota Batam 2019. Atas terpilihnya Duta Wisata baru itu, Encik Alfian dan Puan Luhung berhasil merebut hadiah uang tunai Rp 5 juta dan piala.
Kemenangan Encik Alfian dan Puan Luhung, disusul Encik M Zane Daniel dan Puan Zahra Intanya Branham di urutan kedua. Atas prestasi itu, Encik Zane dan Puan Zahra berhasil meraih uang tunai Rp 4 juta dan piala. Di urutan ketiga, diraih Encik Surya Adi Alana dan Puan Nurul Dwi Putri yang berhak atas uang tunai Rp 3 juta dan piala.
Selain tiga juara tersebut, untuk juara Favorit, diraih Encik M Nadhif Yodia Putra dan Puan Dinda Dwi Lestari yang berhak atas uang tunai Rp2 juta dan piala.
Sebelum dinobatkan sebagai pemenang, semua Encik dan Puan mampu menjawab semua pertanyaan para juri dengan tepat dan benar. Selain menjawab pertanyaan, kontestan menampilkan talenta masing-masing sebagai pertimbangan juri menentukan pemenang.
Dalam pemilihan Duta Wisata Batam terdapat empat juri; Ardiwinata, Erlita Sari Amsakar, Edi Sutrisno, dan Muhammad Zen. Selama kegiatan berlangsung, disiarkan melalui saluran YouTube Dinas Kominfo Batam.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyampaikan selamat kepada Duta Wisata terpilih. Di kesempatan sama, ia juga mengapresiasi Malam Final Duta Wisata Encik dan Puan Kota Batam 2021. Menurut dia, pegelaran tersebut menjadi penyemangat bersama memajukan pariwisata Batam.
“Pemilihan Duta Wisata, yang paling penting bisa menjadi corong atau perpanjangan lisan bagi pelaku pariwisata. Untuk itu, perlu pengetahuan mendalam tentang kepariwisataan Batam,” katanya.
Lebih dari itu, Duta Wisata harus memiliki pemahaman tentang event apa saja yang ada di Batam, budaya di Batam, kemudian detinasi apa saja yang bisa dikunjungi, hingga aksesnya dari mana saja supaya wisatawan bisa ke Batam.
“Pengetahuan ini perlu dimiliki demi menjelaskan kepada wisatawan. Kita patut berbangga, Batam sangat mudah dikunjungi karena punya lima pelabuhan internasional, domestik, hingga jalur udara. Ini menjadi potensi dan kekuatan, tinggal bagaimana kita menawarkan dan memberikan kesan yang baik sehingga pengunjung aman, nyaman, terhibur dan terkesan sehingga bercerita ke yang lain,” ujar Amsakar.
Ia yakin, 20 finalis yang ada sudah memiliki kapasitas. Ia berpesan ke-20 Encik dan Puan ini harus menciptakan kebersamaan sehingga tercipta kerja kolektif. Baginya, meski diurutkan, tentu ke-20 finalis tersebut merupakan pemenang dan mendapat gelar sebagai Duta Wisata Batam.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata mengatakan, para Duta Wisata ini merupakan kalangan milenial dengan segudang talenta. Bahkan, ia menganggap, para Duta Wisata dan pelaku pariwisata yang ada saat ini merupakan aset Kota Batam yang akan meneruskan kehebatan Batam.
“Duta Wisata dua tahun sekali, karantina kemarin di Harris Waterfront Hotel dan sudah terpilih 20 finalis; Encik dan Puan,” ujarnya.
20 orang tersebut sudah merupakan pemenang, namun di grand final ditentukan urutan pertama dan seterusnya. Semua finalis ini juga sudah mendapatkan pembekalan dan sudah menebar pesona di beberapa tempat.
“Semua sudah diberi pemahaman tentang kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif,” katanya.