PT Bangun Mega Pertiwi Presentasikan, Rencana Pengaliran Listrik Di Pulau Buluh

MC Pemko Batam – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero akan mengaliri listrik ke Pulau Buluh. Jika ini terealisasi maka listrik di Pulau Buluh akan teraliri selama 24 jam. Untuk mengetahui tindak lanjut rencana tersebut, Jumat (16/06/2023) PT Bangun Mega Pertiwi selaku konsorsium mempresentasikan rencana pembangunan kelistrikan tersebut kepada Wali Kota Batam, Muhammad Rudi diwakili Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M. Pd.

“Secara administrasi masih ada persyaratan yang harus mereka lengkapi sebelum pekerjaan ini dimulai. Selain itu permasalahan jangka panjang yang perlu menjadi perhatian bersama terkait adanya pipa bawah laut penyaluran air bersih ke Pulau Buluh,” sebut Jefridin.

Atas rencana pengaliran listrik tersebut Jefridin mengucapkan terimakasih, karena apabila ini terealisasi maka Pulau Buluh akan terang benderang. Namun mengingat ada kabel pipa air yang merupakan aset Pemerintah Kota Batam, maka perlu diperhatikan lebih lanjut agar tidak terjadi persoalan dilain hari. Ia tidak ingin dikemudian hari jalur kelistrikan bawah laut ini menghambat pengaliran air ke Pulau Buluh. Karena kedua sarana tersebut merupakan kebutuhan dasar dari masyarakat.

“Penjelasan yang disampaikan oleh pihak PT Bangun Mega Pertiwi, prosesnya dengan crossing kabel laut dengan pipa air bersih dari Batam ke Pulau Buluh. Untuk lokasinya di sekitar Pelabuhan Rakyat Sagulung. Untuk melakukan crossing ini meraka harus mendapat izin dari Ditjen Perhubungan Laut. Namun jangan sampai karena crossing ini ada fasilitas yang terganggu,” jelas Jefridin usai presentasi.

Herianto Tarigan perwakilan PT Bangun Mega Pertiwi, menyampaikan untuk pasokan listrik ke Pulau Buluh ini pihaknya sudah melakukan survei. Jalur pemasangan kabel menurutnya sudah sesuai dengan Rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K). Dengan panjang kabel yang akan ditarik dari Pelabuhan Rakyat Sagulung ke Pulau Buluh 1,221 M.

“Kami sudah membuat rute dan kedalaman yang sudah diketahui dari peta Bathimetri. Paling dalam kabel akan ditanam di kedalaman 20 meter. Rute yang akan dipasang pipa ini sudah sesuai dengan klausul yang ditentukan oleh KKP,” ujarnya

Jika seluruh izin sudah didapat maka pekerjaan fisik penggelaran kabel laut diperkirakan awal September. Namun ini masih perkiraan, mengingat masih ada satu tahapan izin yang harus kami lewati dari Ditjen Perhubungan Laut. Rekomendasi dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)  Batam, surat hibah LP Pulau Batam dan Persetujuan dari masyarakat setempat menurutnya sudah diperoleh.

“Metode pekerjaan ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129 Tahun 2016 Tentang Alur-pelayaran di Laut dan Bangunan dan/atau Instalasi di Perairan,” pungkasnya.

Mungkin Anda juga menyukai