Dialog Kerukunan, Wadah Komunikasi Antara Pemerintah dan Tokoh Agama
MC Pemko Batam – Jefridin, M. Pd, Sekretaris Daerah Kota Batam mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi membuka acara Dialog Kerukunan, Jumat (24/3/2023) di Swiss Bell Hotel. Dialog ini menurutnya sangat penting agar tidak ada komunikasi yang terputus antara Pemerintah dengan tokoh masyarakat yang ada di Kota Batam.
Mengingat Batam merupakan miniatur Indonesia dan terdapat beragam suku, sehingga tokoh masyarakat berperan dalam menjaga kerukunan umat beragama.
“Tujuan kegiatan ini sebagai perekat persatuan dan kesatuan di Kota Batam. Batam ini sangat berbeda dengan daerah lain. Batam tidak memiliki hasil bumi yang bisa ditambang. Oleh karena itu Batam harus rukun, kondusif dan aman,” ujar pria kelahiran Selat Panjang ini.
Ia menyampaikan, Batam hanya mengandalkan letaknya yang strategis dan jasa. Sehingga kondisi Kota Batam harus kondusif, aman dan nyaman. Tidak hanya bagi penduduknya tapi juga bagi pendatang yang berkunjung ke Kota Batam.
“Bagaimana kita menciptakan kondisi aman dan nyaman. Sehingga orang betah dan investorpun nyaman dalam menjalankan usahanya di Kota Batam. Tentunya ketika Wisatawan datang ke Batam, mereka menginap di hotel, makan di restoran dan ada pajak yang kita terima,” katanya semangat.
Kepada tokoh agama ia juga berpesan agar kebersihan di Kota Batam terjaga. Karena, Wali Kota Batam sudah membangun Batam menjadi Kota yang indah. Untuk menjaga keindahan maka Batam harus bersih.
“Keindahan Batam juga perlu di jaga bukan hanya keamanan dan kenyamanan saja, tapi kebersihan juga. Jadi buanglah sampah pada tempatnya,” pesannya.
Adapun tema yang diusung dalam Dialog Kerukunan yang digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Batam yakni “Keberagaman Sebagai Modal Demokrasi”. Ketua pelaksana acara, Dian Hari Susanto, menyampaikan Dialog ini rutin digelar dengan tema yang berbeda tiap tahunnya.
“Tema ini dalam rangka kesiapan tahun Pemilu, Kesbangpol berkewajiban menyatukan keselarasan dan keberagaman di Kota Batam. Ini wadah, untuk menjaga kerekatan kita,” Katanya singkat.
Dialog ini diikuti oleh 165 peserta dari berbagai unsur, instansi vertikal, Ormas dan Forum Kerukunan Umat Beragama. Ia juga menyampaikan bahwa Indeks Kerukunan Provinsi Kepri nomor 1 se- Indonesia dengan nilai 85,78.