40 Pimpinan Bank di Batam Bikin Seragam Batik Batam

Media Center Batam – Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Kepri, Musni Hardi K Atmaja, mendukung langkah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Batam mengembangkan batik khas Batam. Bahkan, 40 pimpinan bank di Batam bakal membuat seragam khusus berbahan batik Batam.

“Kita sangat mengapresiasi kinerja Dekranasda Kota Batam dalam mengembangkan dan memasarkan batik Batam sehingga menjadi produk kebanggan,” ujar Musni saat berkunjung ke Gedung Dekranasda Kota Batam, Selasa (26/1/2021).

Ia mengaku, kegiatan tersebut dinilai mampu mendorong kemajuan usaha mikro kecil menengah atau (UMKM). Bahkan, sebagai dukungan BI dengan adanya batik Batam tersebut, pihaknya akan pembuatan seragam berbahan batik Batam.

“Saat ini 40 orang pimpinan Bank di Kota Batam ingin membuat seragam dengan motif batik Batam,” ujarnya.

Ia berharap, dengan pimpinan Bank menggunakan batik Batam, maka seluruh jajaran di bawahnya di masing-masing bank dapat menggunakan batik Batam sebagai seragam kerja. Dengan begitu, pengenalan batik Batam makin luas.

“Ini kegiatan yang dapat mendukung UMKM di Kota Batam khususnya yang bergerak di bidang industri kreatif seperti pembuatan batik,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Batam, Marlin Agustina Rudi, mengapresiasi kepedulian BI terhadap hasil kerajinan daerah. Marlin menyampaikan terima kasih karena semua pihak mendukung demi kemajuan daerah.

“Sudah banyak kerja sama yang terjalin antara BI Kepri dan Dekranasda Batam. Alhamdulillah kami juga telah dibantu beberapa bank BUMN maupun swasta di Kota Batam yaitu berupa gedung tenun di Pulau Ngenang,” ujar Marlin.

Ia juga mengapresiasi langkah pimpinan bank di Batam yang membantu Dekranasda mengenalkan batik Batam. Ia mengaku, pihaknya sedang memperkenalkan batik Batam kepada kalangan milenial di Kota Batam.

“Harapannya agar batik Batam makin digemari di semua kalangan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, kini di bawah binaan Dekranasda, sudah ada 20 pembatikan dengan masing-masing memiliki 20-30 tenaga kerja. Semua industri kreatif itu bergerak memproduksi batik Batam maupun songket.

“Dua produk ini menjadi unggulan Dekransda Batam,” kata Marlin.

Mungkin Anda juga menyukai

DD