Melihat Cara Wali Kota Menangani Pandemi Covid-19 di Batam

Banyak yang Sembuh, Jangan Lengah agar Jumlah Pasien Tak Bertumbuh

Media Center Batam – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam mendata, sebanyak 15 pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dari total 30 pasien positif di kota ini, dinyatakan sembuh hingga Sabtu (2/5). Kemudian, lima pasien dinyatakan meninggal dunia dan sisanya, 10 pasien dalam penanganan tim medis. Dengan banyaknya jumlah pasien yang sembuh, Batam dinilai berhasil melawan ganasnya penyakit itu. Beginilah cara tim yang diketuai Wali Kota Batam, Muhammad Rudi ini agar pasien tak lagi bertambah.

TIM MEDIA CENTER, Batam

Suara sirene meraung-raung memecah keheningan malam. Puluhan mobil melaju beriringan di jalan raya. Gelap malam berubah biru, terbias kerlip cahaya dari rotator penyampai isyarat.

Iring-iringan kendaraan terlihat melaju lambat, menuju tempat yang sudah sesuai sepakat.

Mobil-mobil itu berisi ratusan anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam. Tim yang dipimpin Wali Kota Batam, Muhammad Rudi ini hendak menyisir pusat-pusat keramaian di Batam, Sabtu (2/5) malam.

Dari kejauhan, mobil SUV Toyota Land Cruiser melaju di barisan depan, tepat di belakang mobil polisi yang mengawal. Setiba di tempat tujuan, pria berbaju putih, berlengan panjang, lengkap dengan masker dan sarung berbahan karet di tangan, keluar dari mobil berwarna hitam itu.

Ia tak lain Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Mengenakan peci hitam dipadu celana hitam, ia tampak tegap berjalan menuju pusat keramaian di kawasan Mega Legenda, Batam Centre.

Pria 56 tahun itu mengedarkan pandangan, mengawasi tempat duduk di salah satu pusat tongkrongan di kawasan itu. Meja demi meja ia perhatikan, hingga kakinya melangkah ke satu meja dan kursi yang diduduki pelanggan.

Sepuluh jari ia katupkan di depan dada, kalimat salam ia lontarkan. Sejurus kemudian, ia memberi nasihat pada warganya yang duduk di tempat itu. Penuh kesopanan, edukasi dan imbauan agar warga tetap berada di rumah, runtut ia sampaikan, berharap warganya mengindahkan.

“Usahakan kalau makan, dibawa pulang. Kita sama-sama ingin masalah Covid-19 cepat selesai. Kalau makin banyak yang sakit lagi, makin lama kita seperti ini. Kan kasihan,” nasihat Rudi mengalir penuh santun dan direspons positif warga kota yang sedang ia pimpin ini.

Tak hanya itu, Rudi juga menyampaikan imbauan-imbauan agar warga bergandeng tangan bersama pemerintah dalam menangani virus yang dengan cepat menular ini. Salah satunya, menjaga jarak (social distancing), hingga menghindari kerumunan atau berkumpulnya massa.

Malam makin larut, jam di tangan menujukkan pukul 22.15 WIB. Sejumlah kendaraan yang tadinya ramai di parkir di depan kios-kios penjual makanan, mulai terlihat sepi meninggalkan tempatnya. Semua warga patuh, mengikuti imbauan orang nomor satu di Batam itu.

“Akhir-akhir ini, kondisi Batam mulai membaik. Kita tak boleh lengah supaya tidak ada warga terjangkit Covid-19 lagi,” ujarnya.

Dengan cara terus mengimbau warga dalam mencegah penularan Covid-19, ia berharap Batam benar-benar bebas dari penyakit ini dan kembali ke angka nol jumlah pasien. Tujuannya, demi kestabilan sosial dan ekonomi di kota yang berseberangan dengan negeri jiran; Singapura dan Malaysia ini.

Bersama Rudi, ada 300 personel yang ikut dalam rombongan itu. Personel ini dibagi dalam dua regu untuk menyisir semua tempat keramaian di Batam. Mulai dari Batam Centre, Lubukbaja, Batuampar, Sekupang, hingga Tanjunguncang, Batuaji. Sejumlah personel ikut andil; TNI, Polisi, Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Batam.

“Dengan kerja bersama, hasil demi hasil sudah kita rasakan. Sudah banyak pasien di Batam yang sembuh. Saya ucapkan terima kasih kepada Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Batam yang tergabung,” ujar Rudi saat Apel Gabungan di halaman Kantor Wali Kota Batam, sebelum menuju pusat keramaian.

Keberhasilan itu, kata Rudi, menjadi tolok ukur bahwa Batam berhasil menangani dan mencegah virus ini. Keberhasilan ini pula yang harus menjadi kebanggaan bersama.

Merujuk data hingga Sabtu (2/5) itu, Rudi mengungkapkan, sudah 15 pasien yang sembuh dan lima pasien dinyatakan meninggal. Tersisa 10 pasien lagi yang sedang ditangani tim medis.

“Mudah-mudahan dalam 14 hari ke depan, Batam kembali ke titik nol (pasien). Kita jalankan terus tugas mencegah dan menangani Covid-19. Kita berharap tidak ada lagi penambahan pasien, sehingga Batam kembali normal,” kata dia.

Ia tak memungkiri, sudah banyak dampak yang dirasakan akibat virus ini. Salah satunya, ekonomi Batam yang mulai merosot. Oleh sebab itu, ia ingin kondisi ini segera berlalu.

“Tidak ada toleransi kegiatan keramaian apapun. Harapan kita, 1 Syawal (Lebaran Idul Fitri) benar-benar menjadi hari kemenangan kita melawan Covid-19. Kita sekarang sedang berperang melawan penyakit,” ujarnya, yang kala itu juga didamping Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid, beserta unsur lengkap Forkopimda Batam.

Meski mengingatkan petugas untuk tidak lengah dan tidak menoleransi kegiatan keramaian, namun Rudi juga meminta petugas tetap santun dalam menegur warga agar tidak menambah keresahan.

“Kita akan menindak tegas. Tapi ingat, hindari kontak fisik. Masyarakat Batam adalah saudara kita, mereka adalah keluarga kita,” tutur mantan anggota DPRD Batam ini.

Dengan cara begitu, kata dia, tim akan lebih mudah menasihati dan mengajak warga mengikuti imbauan pemerintah. Ia juga meminta semua pihak tidak lengah meski dalam kurun tiga pekan terakhir, tidak ada pergerakan jumlah pasien positif Covid-19 di Batam.

“Kita akan berusaha menekan penyebaran Covid-19 di Batam yang kita cintai ini,” kata suami dari Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Batam, Marlin Agustina tersebut.

Ia bertekad dan mengajak tim yang ia pimpin itu untuk menyelamatkan 1,3 juta jiwa warga Batam supaya tetap sehat. Tentu, dengan kerja sama apik semua Forkopimda di Batam. Ia juga menyampaikan agar tim tak patah arang, meski banyak cemooh yang tersebar di media sosial. Ia meminta petugas menjadikan cemoohan itu sebagai kritik dan masukan untuk membakar semangat, demi membuat Batam terbebas dari Covid-19.

“Yang jelas, kita bertanggung jawab. Yang jelas, niat kita ikhlas untuk menyelesaikan dan menangani penyakit Covid-19 ini,” ujar Rudi menyemangati.

Sementara itu, Kapolresta Barelang, AKBP Purwadi Wahyu Anggoro mengatakan, dalam penindakan warga yang belum patuh imbauan pemerintah, dilaksanakan dengan cara humanis.

“Kita tegur baik-baik sambil menyampaikan imbauan. Kemudian, kita beri waktu 10 menit untuk melakukan pembayaran ke kasir (bagi warga yang nongkrong). Jika tidak mengindahkan, baru kita usir,” katanya.

Ia menilai, kegiatan pencegahan tersebut sangat baik. Ia berharap dalam dua pekan ke depan, tim gabungan ini mampu menekan penularan Covid-19 di Kota Batam. “Ini ibadah buat kita semua,” katanya.

Mungkin Anda juga menyukai