Tim Setjen Wantannas ke Batam siapkan kajian Sistem Komunikasi Kabel Laut

Media Center Batam – Tim Kajian Daerah Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) berkunjung ke Pemerintah Kota Batam, Rabu (26/2). Kunjungan yang dipimpin langsung Sekretaris Jenderal Wantannas, Mayjen TNI Toto Siswanto ini diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin.

“Hari ini kita menerima kunjungan dari tim kajian daerah Setjen Wantannas. Kunjungan ini untuk mendapatkan informasi dan data terkait kondisi ketahanan nasional di daerah pada sistem komunikasi kabel laut (SKKL) di Batam,” tutur Jefridin.

Adapun titik berat kunjungan kajian daerah ini adalah peran penting gerbang internet Indonesia yang melalui SKKL. Menurut Tim Kajian Daerah, Indonesia adalah satu-satunya negara yang belum menyatakan politik luar negeri siber secara utuh dan tegas. Hal ini berakibat pada belum adanya arah kebijakan atau acuan dalam menata kelola ruang siber atau internet Indonesia.

“Seperti yang disampaikan tim, jika hal ini dibiarkan maka Indonesia akan tidak memiliki teritori kedaulatan siber,” kata dia.

Ia menjelaskan, teritori kedaulatan siber ini bentuk fisiknya adalah berupa jaringan telekomunikasi domestik. Jaringan ini terhubung ke ruang siber internet global melalui SKKL yang berujung pada suatu cable landing station (CLS). CLS tersebut dikelola oleh beberapa operator telekomunikasi Indonesia.

Sasaran kunjungan lainnya adalah terkait sistem pengamanan jaringan SKKL. Karena peran dan posisi ujung kabel laut pada SKKL global Indonesia sangat vital bagi keberlangsungan ekonomi digital Indonesia, maka CLS dan data centre yang menyertainya pada Gerbang Internet Indonesia merupakan obyek vital nasional. Sehingga wajib mendapat perlindungan dan pengamanan yang layak serta mendapatkan prioritas dari aparat keamanan terkait.

“Tim juga melakukan kajian tentang potensi kerusakan jaringan SKKL akibat kegiatan kapal-kapal yang labuh jangkar pada lokasi kabel bawah laut. Atau akibat dari kapal pencari ikan yang menggunakan jaring dasar di sekitar lokasi digelarnya kabel bawah laut. Potensi lainnya yaitu akibat bencana alam. Dan dari perbuatan sengaja manusia yang hendak mencuri kabel bawah laut tersebut,” papar Jefridin.

Mungkin Anda juga menyukai

DD