Rudi Harap Komunitas Pecinta Lingkungan Edukasi Masyarakat Terkait Sampah Plastik
Media Center Batam – Ratusan orang dari berbagai kalangan dan komunitas bersatu dalam kegiatan One Island One Voice atau satu pulau satu suara, Sabtu (15/2) pagi. Kegiatan yang digagas komunitas Bye Bye Plastic Bags chapter Batam ini dipusatkan di simpang Kabil, Kepri Mall.
Ketua panitia, Deli mengatakan acara bersih-bersih ini berawal dari mimpi besar untuk wujudkan Batam lepas dan bebas dari sampah plastik sekali pakai.
“Tujuannya adalah agar nanti ke depan, Batam jadi lebih bersih, lebih rapi, terhindar dari banjir, dan semua masyarakatnya sehat,” ujarnya.
Menurutnya plastik adalah masalah global. Setiap individu harus berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan ini. Caranya yaitu dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta menerapkan 3R (reuse, reduce, recycle).
“Pesan di sini adalah stop penggunaan plastik sekali pakai. Dan terapkan 3R,” kata dia.
Ketua komunitas Bye Bye Plastic Bags chapter Batam, Umama menjelaskan komunitas ini adalah bentuk gerakan atas dasar kesadaran lingkungan. Hadir pertama kali enam tahun lalu di Bali. Dan Batam menjadi cabang pertama di Indonesia yang berdiri tiga tahun lalu.
“Kegiatan pagi ini ada tiga poin besar. Pertama bersih-bersih di lingkungan darat sampai halte, dan juga drainasenya. Kemudian sharing dengan aktivis di sekitar simpang Kepri Mall ini tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi masalah sampah di sini. Serta kampanye bagi pengendara mobil dan motor, selama sekitar 1 jam,” papar Umama.
“Kami sudah sadar kebersihan adalah kebutuhan pokok kita semua. Kami ingin berikan edukasi ke masyarakat bahwa saatnya sekarang kita bangkit bersama. Sesua dengan tema hari peduli sampah nasional 2020, Indonesia bersih, Indonesia sehat, Indonesia maju,” sambungnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie menyatakan masalah yang terjadi dengan sampah plastik hari ini adalah kesalahan kita semua. Ia mengapresiasi langkah komunitas pecinta lingkungan ini untuk ikut tumbuhkan kesadaran masyarakat tentang masalah sampah plastik.
“Dulu ibu-ibu ke pasar bawa tas. Sekarang tidak ada. Dengan alasan, ah paling Rp100, malah ada yang kasih plastik gratis. Masyarakat hari ini semua mau gampang. Tapi ke depan penyakitnya baru datang. Pemko Batam sangat menghargai, mengapresiasi kegitan hari ini. Dan jadikan budaya bagi kita semua. Mulai hari ini stop pakai plastik sekali pakai. Mudah-mudahan bisa ditularkan kepada yang lain. Segingga Batam bebas sampah plastik. Saya harap ini bukan kegiatan pertama dan terakhir. Kami DLH tidak akan pernah berhasil tanpa bantuan kawan-kawan semua,” tutur Herman.
Apresiasi juga disampaikan langsung Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat di kegiatan peduli lingkungan tersebut.
“Sampah itu dari kita dan menjadi tanggungjawab kita. Kita yang membuat sampah, kita yang merusak lingkungan, kita yang menikmatinya. Kegiatan seperti ini hanya sementara. Bersihkan hari ini, besok kotor lagi. Maka edukasi penting. Saya titip pada adik-adik semua, edukasilah masyarakat kita. Setidaknya untuk menjaga sampah pribadi saja. Sampah plastik ini tidak akan melebur dengan alam. Jangka waktunya bisa 400-500 tahun. Kalau muka bumi penuh plastik yang tak hancur, maka mati semua, termasuk kita,” kata Rudi.
Sebagai kepala daerah ia sangat berharap kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Apabila setiap warga bisa mengurangi produksi sampah, volume sampah Kota Batam bisa diminimalisir.
“Hari ini tiap orang hasilkan 2,7 kg sampah. Coba kita kurangi, jadi 2 kg, nanti jadi nol. Bagaimana jadi nol, salah satunya tugas pemerintah. Kita buat kebijakan. Suatu waktu nanti tak boleh gunakan kantong plastik lagi. Tentu harus disiapkan penggantinya. Misal ganti keranjang, atau bakul plastik yang bisa dipakai setahun. Maka plastik bisa berkurang, bisa sampai 1:1.000,” paparnya.