Warkshop Asdeksi di Batam dihadiri 1.100 peserta

Media Center Batam – Lebih dari 1.000 Sekretaris Dewan (Sekwan) dan staf Sekretariat DPRD pada 270 kabupaten/kota se-Indonesia berkumpul di Batam. Mereka hadir di Hotel Harmoni One Batam Centre untuk mengikuti Workshop Nasional Penerapan Omnibus Law selama dua hari, Jumat-Sabtu (7-8/2).

“Workshop ini menghadirkan narasumber guru besar hukum tata negara, Profesor Jimly Asshiddiqie. Kemudian dari Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, dengan dua materi, di antaranya panel dengan BPKP. Dan pemateri dari Kementerian PANRB,” kata Direktur Eksekutif Asosiasi Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia (Asdeksi), Subhan.

Adapun materi yang disampaikan antara lain peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Sekretariat DPRD antara lain mengenai pola pikir, tingkah laku, dan sikap seorang aparatur sipil negara (ASN). Kemudian juga membahas seputar pengelolaan keuangan daerah, pokok pikiran (pokir) DPRD, dan Omnibus Law.

“Kita ingin mendiskusikan sejauh mana peran daerah dalam omnibus law ini. Kita harap ada informasi terkait hal ini sehingga teman-teman di daerah lebih siap dengan aturan baru,” ujarnya.

Subhan mengatakan workshop ini juga bertujuan untuk mencermati regulasi yang perubahannya begitu cepat. Karena salah satu kunci menduduki kursi Sekwan adalah taat pada regulasi.

“Sekwan adalah manusia tersabar di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada. Karena harus tunduk pada Wali Kota, juga harus tunduk pada Pimpinan DPRD. Sekwan harus berada di tengah-tengah, harus bisa menyelaraskan dan menjadi harmonisasi, penyeimbang antara keduanya. Juga ada yang namanya pokir. Jangan sampai kita tergelincir mengartikan pokir ini. Ada aturannya,” kata dia.

Pada kesempatan tersebut, Subhan juga memuji pembangunan yang telah dilakukan Pemerintah Kota Batam di masa Wali Kota Muhammad Rudi. Menurutnya jalan-jalan di Kota Batam saat ini sudah lebih lebar dan tertata dibanding sebelumnya.

“Saya sangat mengapresiasi. Batam dulu belum begini. Fisik, sarana infrastruktur berkembang begitu pesat di Kota Batam. Jalan Nagoya sekarang sudah tertata,” aku Subhan.

Menurutnya isu mengenai virus corona ternyata tidak mengganggu pariwisata Batam. Buktinya peserta Asdeksi yang hadir mencapai lebih dari 1.000 orang.

“Kami siapkan masker saat mau ke sini. Tapi begitu di bandara orang Batam santai saja tak pakai masker. Kami agak malu juga. Di tengah isu virus corona yang mengguncang Batam, yang hadir 1.100 orang. Ini menunjukkan satu rasa persatuan yang ada dalam wadah Asdeksi ini. Mudah-musahan menginspirasi asosiasi lain,” ujarnya.

Mungkin Anda juga menyukai

DD