Musrenbang Kelurahan Tanjungbuntung, Warga Prioritaskan Perbaikan Jembatan

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi saat menghadiri musrenbang kelurahan tanjung buntung di Hotel Golden View, Selasa (28/1).

Media Center Batam – Warga Kelurahan Tanjungbuntung Kecamatan Bengkong mengusulkan pembangunan jembatan sebagai kegiatan prioritas. Hal ini disampaikan  Lurah Tanjungbuntung, Hardiansyah pada musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

Perbaikan jembatan tersebut merupakan satu dari 147 usulan percepatan infrastruktur kelurahan (PIK) dan non PIK pada musrenbang Kelurahan Tanjungbuntung yang  dilaksanakan dalam rangkaian penyusunan rencana kerja Pemerintah Kota Batam tahun anggaran 2021.

“Setelah dibahas, kami sepakat prioritas pertamanya adalah jembatan. Ada dua sekolah di sana, dimana banyak anak-anak yang lalu lalang. Kondisi batu miring drainase di bawahnya sudah ambruk, sehingga jika tak segera ditindaklanjuti, kami khawatir akan rubuh,” kata Hardiansyah saat musrenbang di Hotel Golden View, Selasa (28/1).

Pada kesempatan tersebut, ia juga melaporkan tentang progres pemasangan lampu penerangan jalan umum tenaga surya yang sudah memasuki tahap pengecoran tiang.

“Dari 700 titik, sebanyak 297 titik dijadwalkan selesai pada akhir Februari yaitu di RW 1-7. Sedangkan sisanya 403 titik akan dilaksanakan kemudian untuk RW 8-19,” paparnya.

Masyarakat Tanjungbuntung juga berencana membangun taman wisata keluarga, yaitu dengan membangun Taman di Union yang awalnya dijadikan lokasi pembuangan sampah oleh masyarakat.

“Insya Allah di akhir Februari taman di Union yang terkenal sampahnya itu sudah bersih dan menjadi taman wisata bagi keluarga untuk berekreasi,” ujar Hardiansyah.

Sementara itu Wali Kota Batam, Muhammad Rudi meminta warga menyusun skala prioritas dalam mengusulkan kegiatan mengingat keterbatasan anggaran pemerintah.

“Apa yang Bapak Ibu usulkan tentu tidak dapat dipenuhi seluruhnya. Susunlah prioritas kelurahan yang nantinya akan diajukan pada musrenbang tingkat kecamatan,” tutur Rudi.

Rudi menjelaskan, program pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan saat ini adalah untuk mendukung perkembangan pariwisata. Tapi tidak berarti meninggalkan sektor lainnya terutama industri.

“Bukan menghilangkan kota industri, tapi disaat kondisi sektor industri sedang menurun kita harus mencari peluang agar ekonomi Batam tetap tumbuh. Sambil menunggu industri bangkit, kita coba arahkan ke sektor wisata. Alhamdulillah skenario ini dapat berjalan baik, dari 1,4 juta Wisman di tahun 2018 sekarang sudah mencapai lebih dari 2 juta kunjungan wisata ke Batam,” terangnya.

Mungkin Anda juga menyukai

DD