Guru TPQ Ditantang Ciptakan Metode Belajar Sesuai Zaman
Media Center Batam – Guru Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) ditantang menciptakan metode pembelajaran yang kekinian. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin saat membuka pelatihan guru TPQ di Aula Kantor Walikota Batam, Rabu (21/8).
“Dulu sewaktu kecil, kita mengaji, tangan kanan gurunya memegang lidi penunjuk, tangan kiri rotan. Sekarang sudah tidak bisa seperti itu lagi. Saat ini kita berada di tengah dunia yang serba canggih. Artinya tantangan semakin menganga depan kita. Bapak ibu sebagai guru TPQ punya tantangan bagaimana metode mengajar yang cocok dengan anak kita saat ini,” tutur mantan guru Bahasa Indonesia ini.
Keberadaan guru TPQ sekarang ini sangat penting. Karena sebagian besar orang tua bekerja. Sehingga tak memiliki waktu untuk mengajarkan anaknya membaca Al-Quran. Maka itu perlu bantuan guru-guru di TPQ.
“Pemerintah bersama Kementerian Agama juga membuat kebijakan, bagi anak yang mau masuk SMP wajib bisa membaca Al-Quran. Oleh karena itu peluang menjadi guru TPQ ini juga besar,” ungkapnya.
Jefridin mengatakan perhatian pemerintah terhadap guru TPQ juga besar. Ada insentif yang diberikan bagi lebih dari 4.000 guru TPQ terdaftar.
“Walaupun belum maksimal, setidaknya ada. Daerah lain tidak ada. Baru di Kepri dan itu pun hanya Batam serta Karimun. Di Karimun juga termasuk baru ada insentif ini,” ujarnya.
Karena itu kepada para guru TPQ, Walikota Batam berharap untuk benar-benar mengajarkan anak islam di Kota Batam. Supaya tak sekadar bisa membaca tapi juga memahami hingga mengamalkan isi Al-Quran.
“Di sekolah formal tak cukup waktu. TPQ bisa membantu,” kata dia.
Kepala Bagian Kesra Setdako Batam, Riama Manurung mengatakan pelatihan ini diikuti 100 peserta. Berlangsung dua hari, Rabu-Kamis (21-22/8). Dengan narasumber Sarbaini (Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kemenag Batam), Anne Putri Harini (BNN Kota Batam), dan Cahaya Permata (Dosen UIN Sumatera Utara).
Ketua Badan Musyawarah Guru TPQ (BMGQ) Batam, Deden Sirajudin berpesan kepada peserta pelatihan agar mengikuti kegiatan ini dengan baik. Dan apa yang didapat melalui pelatihan bisa diteruskan ke rekan-rekan sesama guru TPQ.
“Karena ini terbatas jumlahnya, maka saya harap apa yang didapat, disampaikan juga kepada teman-teman TPQ masing-masing. Baik metode pengajaran dan yang lainnya. Sehingga teman yang belum berkesempatan bisa ikut mendapat ilmunya,” pesan Deden.