Nelayan Batam Terima Bantuan Senilai Rp 1,99 Miliar
Media Center Batam – Bantuan senilai Rp 1,99 miliar diberikan Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada nelayan Kota Batam. Penyerahan bantuan dilaksanakan di Dendang Melayu Jembatan I Barelang, Rabu (14/8).
Bentuk bantuan yang diberikan antara lain kapal perikanan 5GT dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Kemudian alat penangkap ikan ramah lingkungan sebanyak 5 paket, dan premi asuransi untuk 250 nelayan. Serta penyerahan klaim asuransi nelayan dari PT. Jasindo.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya juga memberikan bantuan berupa benih ikan kerapu sebanyak 3.000 Ekor, benih ikan bawal bintang 30.000 ekor, dan budidaya lele Bioflok sebanyak 2 paket. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan memberikan bantuan berupa ice flake machine kapasitas 1,5 ton 1 unit dan Chest Freezer 6 unit.
Selanjutnya Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan memberikan beasiswa bantuan pendidikan, Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan memberikan pinjaman modal usaha senilai Rp 200 juta kepada koperasi Mina Berkat, dan bantuan pinjaman modal usaha senilai Rp 190 juta kepada Pokdakan Sinar Harapan.
Secara simbolis bantuan diserahkan oleh Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, Anggota IV BPK RI Rizal Djalil, dan Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin.
Jefridin yang mewakili Walikota Batam menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dirjen Perikanan dan Budidaya atas bantuan tersebut.
“Semoga semua bantuan ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh para nelayan di Batam. Insya Allah kami akan melakukan pengawasan dan pembinaan kepada kelompok peminjam modal,” ujarnya.
Kepada nelayan ia berharap bantuan yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh nelayan sehingga dapat menambah penghasilan nelayan di Batam.
“Tadi saya sudah melihat pameran dan sudah banyak yang mengolah hasil laut menjadi makan. Jika produk dikemas dengan baik, insya Allah dapat menambah penghasilan nelayan,” ucapnya.
Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menyebutkan program Kementrian Kelautan dan Perikanan sudah dirasakan masyarakat. Misalnya produksi ikan sebelumnya 10 juta ton kini produksi ikan baik tangkap maupun budidaya mencapai 14 juta ton.
“Pendapatan budidaya naik Rp 3,5 juta dan angka ini jauh di atas UMR nasional. Dengan meningkatkan budidaya ini bukan hanya meningkatkan hasil budidaya tapi juga meningkatkan gemar ikan sehingga angka stunting kecil,” ujarnya.(HP)