BPOM Bangga Menjadi Bagian MPP Batam yang Modern

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K Lukito Pukul L Gong Peresmian loket BPOM di Mal Pelayanan Publik (MPP) Batam, Jumat (26/4).

Media Center Batam – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K Lukito meninjau loket BPOM di Mal Pelayanan Publik (MPP) Batam, Jumat (26/4). Penny mengatakan bangga BPOM bisa menjadi bagian dari MPP yang modern ini.

“Sudah tiga daerah ada BPOM di MPP. MPP Batam ini yang terlengkap, terbesar, dan modern. Saya bangga bisa hadir BPOM di sana. Dengan kehadiran BPOM di MPP, semoga kata-kata sebelumnya yang bilang izin BPOM lama dan mahal bisa hilang. Karena Presiden beri perhatian besar terkait keamanan dan mutu khasiat obat makanan untuk masyarakat ini,” kata Penny dalam pembukaan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di Politeknik Batam.

KIE dengan peserta mahasiswa dan pelajar ini mengangkat tema “Sehat dan Cantik dengan Kosmetik yang Aman dan Bermutu”. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian BPOM terhadap generasi milenial yang terlalu mudah mendapatkan kosmetik melalui internet.

“Pada masa revolusi industri 4.0 ini banyak tantangan yang harus dihadapi. Inovasi berkembang sehingga tambah terus produk baru dan cara mengedarkannya. Sistem daring memperluas perdagangan, harga, dan akses lebih mudah bagi masyarakat. Tapi khusus obat dan makanan tetap harus punya izin BPOM,” tegasnya.

Menurutnya informasi dan edukasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan. Kegiatan KIE dengan target generasi milenial seperti ini menjadi salah satu cara.

“Kami harap adik-adik generasi milenial menjadi pelopor konsumen cerdas menggunakan kosmetik aman. Adik-adik agar menjadi duta penyebaran informasi kepada keluarga, tetangga, sahabat, serta teman-teman di sekolah,” sebutnya.

Sementara itu Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan banyak sekali permasalah produk yang masuk ke Batam. Baik dari dalam negeri maupun negara tetangga.

“Ini patut kita apresiasi, hari ini ada kegiatan dari BPOM. Semoga bisa membantu kita. Sebelum terlambat menggunakan yang salah, lebih baik kita perbaiki. Ini akan menyelamatkan warga Batam dari yang tidak menyehatkan. Mudah-mudahan bisa kita kontrol obat-obatan yang masuk ke Batam,” tutur Rudi.

Mungkin Anda juga menyukai