Siapkan Pemandu Wisata Selam, Pemko Gelar Sertifikasi
Media Center Batam – Delapan warga Pulau Abang terlihat mendengarkan penjelasan instruktur selam dari Max’s Dive Centre (MDC) saat berlatih di kolam renang Hotel Vista, Minggu (14/4). Mereka adalah peserta pelatihan dan sertifikasi selam yang digelar Dinas Tenaga Kerja Kota Batam tahun anggaran 2019.
Direktur MDC, Ana mengatakan pelatihan Open Water Diver ini diikuti 25 orang. Namun pelaksanaan di lapangan dibagi menjadi tiga kelompok.
“Dimulainya 9 April. Tiap sesi kita sesuaikan, kita optimalkan waktunya,” kata Anna.
Kegiatan pelatihan dibagi menjadi tiga tahapan. Pertama dibuka dengan teori di dalam kelas. Kemudian lanjut latihan di kolam renang. Dan terakhir praktik di perairan terbuka (open water).
“Untuk latihan open water dilaksanakan dua hari di perairan Pulau Abang. Hari pertama ujicoba. Hari kedua penilaian,” ujarnya.
Menurutnya ada 21 keahlian yang diajarkan kepada peserta pelatihan selam tingkat dasar ini. Mulai dari pengenalan dan pembiasaan menggunakan alat SCUBA, hand signal, buoyancy, mask dan regulator clearing, safety stop, navigasi, sampai materi tentang kegawatdaruratan (emergency) penyelaman.
“Saat di laut itu kita ulang lagi materi di kolam, baru kita ajarkan lagi keahlian selam lainnya,” kata dia.
Ketika latihan di perairan terbuka, sambung Ana, peserta diberi kesempatan minimal dua kali menyelam per hari. Dan bisa ditambah menjadi tiga kali agar mereka lebih percaya diri dengan ilmu yang dipelajari.
“Pelatihan yang kita berikan komplit. Karena menyelam ini berisiko, jadi kita tidak main-main,” sebutnya.
Hasil penilaian dari kegiatan sertifikasi ini, kata Ana, kemudian dikirimkan ke Professional Association of Diving Instructor (PADI).
Ana mengatakan ini tahun kedua MDC dipercaya untuk mengisi pelatihan selam dari Disnaker Kota Batam. Pesertanya sebagian besar adalah masyarakat di pulau yang dipersiapkan untuk menjadi pemandu wisata bawah air.
“Tapi saya sudah mengingatkan kepada pihak Disnaker. Bahwa untuk menjadi pemandu selam itu minimal level Rescue Diver. Masih ada dua tahap lagi. Setelah Open Water Diver, lanjut Advance Diver, baru Rescue Diver,” tutur Ana.
Sehingga Ana menyarankan kepada Pemerintah Kota Batam agar di tahun-tahun berikutnya diadakan pelatihan untuk jenjang lebih tinggi. Supaya nanti benar-benar ada warga Batam khususnya warga pulau yang berprofesi sebagai pemandu selam dengan sertifikasi keahlian sesuai ketentuan.
“Sementara ini, kami ajak mereka untuk mendampingi kami bila ada tamu wisatawan yang menyelam. Gunanya untuk menambah kemampuan mereka, serta menambah jam selamnya. Karena untuk sertifikasi ke level advance dan rescue diver ini juga dilihat dari jam selam,” terangnya.