Kementerian Perhubungan Latih Jukir Batam
Media Center Batam – Kementerian Perhubungan melatih 60 juru parkir (jukir) dan 60 pengatur lalu lintas di Kota Batam. Pelatihan dilaksanakan di Hotel Nagoya Plaza.
“Pelatihan kita bagi dalam dua tahap. Tahap pertama 30 jukir dan 30 pengatur lalin. Pelatihannya selama lima hari. Hari ini terakhir untuk tahap pertama. Dan besok dimulai yang tahap kedua, dengan jumlah peserta sama,” papar Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Rustam Efendi, Senin (8/4).
Pelatihan ini terlaksana berkat nota kesepahaman (MoU) yang dibuat Kemenhub dengan Dinas Perhubungan Batam. Tujuan pelatihan yakni meningkatkan kapasitas juru parkir dan pengatur lalu lintas yang berada di kota pariwisata ini.
“Harapannya, apa yang menjadi keluhan masyarakat selama ini, paling tidak ada peningkatan dari segi pelayanan. Selama ini masyarakat berpikir jukir hanya untuk mengambil uang parkir. Pas datang tidak ada, pas keluar dia muncul. Sekarang kita hilangkan itu,” ujarnya.
Rustam mengakui bahwa para jukir ini direkrut tanpa melalui seleksi dengan kriteria khusus. Sifatnya hanya perkembangan secara alamiah di lapangan. Karena itu tak semuanya memiliki kemampuan khusus. Atas dasar itu jugalah dilaksanakannya pelatihan ini.
“Kriteria tidak ada. Mereka itu kan berkembang secara alami, dari yang sudah ada. Makanya yang ada sekarang, kita bina,” kata dia.
Kepada masyarakat, Rustam juga berharap agar menghargai para jukir di lapangan. Tak sedikit menurutnya masyarakat yang bertindak kurang baik. Contohnya meminta karcis parkir, tapi langsung diremas dan dibuang setelah jukir memberikan bukti retribusi tersebut.
“Sekarang mereka sudah kita beri pembekalan. Maka kita minta masyarakat juga menghargai jukir di lapangan ini. Karena mereka membantu kita juga dalam keselamatan,” sebutnya.
Adapun jumlah jukir di Kota Batam yang tertera dalam Surat Keputusan yakni 652 orang. Tersebar di 550 titik parkir di seluruh wilayah Kota Batam. Mereka dilatih secara bertahap. Dan jukir yang sudah mendapat pelatihan juga diharapkan bisa meneruskan ilmunya kepada teman seprofesi.
“Insya Allah habis lebaran akan diadakan lagi pelatihan di sini. Kita sudah MoU dengan Kementerian,” tutur Rustam.
Widyaiswara Diklat Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Kemenhub, Trisno Susanto mengatakan Batam dipilih karena merupakan bagian yang penting dari wilayah Indonesia. Batam berbatasan langsung dengan negara tetangga sehingga banyak dikunjungi orang asing. Artinya Batam menjadi wajah pertama yang dilihat orang luar ketika masuk ke Indonesia.
“Pelayanan lalu lintas ini menjadi mendesak untuk ditingkatkan,” kata Trisno.
Pada pelatihan ini jukir dan pengatur lalu lintas diajarkan berbagai macam teori serta materi. Selain itu juga dilakukan praktik tentang cara mengatur parkir. Baik itu parkir paralel, lurus, ataupun miring.
“Kita juga menjelaskan hak pengguna parkir, manfaat keamanan, keselamatan, dan kenyamanan. Dari situ kita perlu membekali jukir terkait pengaturan yang aman dan nyaman. Jadi jukir bukan cuma penarik uang,” terangnya.