KRI Bantu Distribusikan Uang BI ke Daerah-daerah

Media Center Batam – Bank Indonesia (BI) mendistribusikan Rp 4,5 miliar uang baru ke enam daerah terluar, terdepan, dan terpencil melalui kegiatan Kas Keliling BI. Keenam daerah yang dikunjungi kas keliling BI kali ini adalah Kundur dan Tanjungbatu Provinsi Kepri, serta Selatpanjang, Bengkalis, dan Rupat di Provinsi Riau. Dan terakhir di Belawan Provinsi Sumatera Utara.

Kas keliling BI ini dilaksanakan atas kerja sama BI dengan TNI Angkatan Laut (AL). Uang baru ini dibawa dengan KRI Lepu-861 dengan pengawalan 32 prajurit TNI AL kru kapal dan 15 petugas BI.

“Perjalanan selama tujuh hari, 27 Maret sampai 2 April. Di setiap tempat satu hari,” kata Komandan KRI Lepu-861, Mayor Laut (P) Martensyah saat pelepasan kas keliling BI di dermaga utara Pelabuhan Batuampar, Rabu (27/3).

Wakil Asisten Operasional Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Pertama Yusup mengatakan program ini selaras dengan tugas TNI AL. Yakni satu di antaranya melaksanakan pemberdayaan wilayah. Kegiatan ini adalah bentuk pemerataan pembangunan khususnya wilayah perbatasan dan daerah terpencil dengan mendistribusikan uang baru ke wilayah yang sulit terjangkau.

“Dalam skala ekonomi, kita telah dapat membantu menyejahterakan masyarakat di wilayah tersebut. Kegiatan ekonomi dapat berjalan baik karena tersedia Rupiah dengan baik. Juga sarana untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Karena dengan faktor geografis kita dan masuknya uang asing, akan dapat mempengaruhi nasionalisme,” tutur Yusup.

Kepada rombongan yang berlayar, ia berpesan agar memperhatikan keamanan, terutama faktor cuaca yang dinamis. Akhir-akhir ini sering muncul secara tiba-tiba cuaca yang tak terduga.

“Bila tak memungkinkan berlanjut, untuk sementara mencari tempat berlindung. Lebih baik terlambat daripada tidak sampai ke tempat tujuan seharusnya,” kata dia.


Direktur Pengelolaan Uang Kantor Pusat BI, Luctor E Tapiheru mengatakan kerja sama antara BI dengan TNI AL ini sudah berlangsung sejak 2011. Rata-rata dalam satu tahun berkisar sampai 15 kali.

“Artinya tiap bulan pasti ada, entah di titik mana di Indonesia. Tahun ini di NTB sudah. Sekarang dalam waktu yang bersamaan juga di Jawa Timur. Beberapa daerah juga sudah merencanakan,” sebutnya.

Luctor menjelaskan kegiatan ini adalah bentuk implementasi pelaksanaan tugas BI. Yaitu menyediakan alat pembayaran tunai uang Rupiah ke seluruh wilayah Indonesia dalam  jumlah cukup, jenis sesuai, dan tepat waktu untuk kebutuhan masyarakat.

“BI hanya punya kantor di 43 daerah. Dan umumnya di ibukota provinsi. Kita tak punya cukup sumber daya, baik sumber daya manusia maupun dukungan alat transportasi untuk menjangkau seluruh wilayah NKRI. Sementara amanat Undang-undang meminta kita lakukan itu. Maka kita bekerja sama dengan TNI AL,” tuturnya.

Selain itu BI juga punya program kerja sama dengan perbankan. BI punya kas titipan di beberapa daerah terluar. Uang BI dititipkan di kantor kas perbankan yang ada di daerah-daerah. Jumlah kas titipan BI saat ini sudah mencapai 113 titik.

“Kita berharap dengan itu bisa menjangkau seluruh wilayah NKRI. Ini juga bentuk menjaga kedaulatan negara kita. Kita punya sejarah, karena tak tersedia uang Rupiah sehingga alat transaksi pembayaran di daerah menggunakan uang asing. Sehingga badan dunia menganggap itu bukan wilayah kita. Kita tak ingin itu terulang kembali. BI kemudian membuat tagline bela negara tanpa senjata,” kata Luctor.

Mungkin Anda juga menyukai