35 Ton Sampah Diangkut dari Pantai Tanjunguma

Media Center Batam – Sebanyak 35 ton sampah diangkut dari pantai Tanjunguma dalam kegiatan gotong royong, Minggu (17/3). “Sampah yang kita angkut ada sekitar 35 ton. Dan hampir seluruhnya sampah jenis plastik,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie.

Menurutnya ada beberapa faktor utama sampah menumpuk di lokasi tersebut. Pertama karena pantai ini menjadi tempat bermuaranya sampah yang dibuang sembarang di parit sekitar Jodoh-Nagoya. Kemudian kesadaran masyarakat sekitar yang masih rendah sehingga membuang sampah langsung ke perairan.

“Jadi selain melaksanakan gotong royong, hal terpenting dalam penyelesaian masalah sampah ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan. Kalau setiap orang sadar, paling tidak sampahnya akan berkurang,” ujarnya.

Herman mengatakan Batam sudah memiliki Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Namun belum sepenuhnya diketahui masyarakat. Dan saat ini Pemerintah Kota Batam sedang merancang Peraturan Walikota mengenai penggunaan sampah plastik. Tujuannya mengendalikan penggunaan plastik di Kota Batam.

“Perda tetap kami intensifkan yustisinya. Perwako untuk pengendalian kami siapkan,” tuturnya.

Ia mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tingkat Kota Batam tahun 2019. Rangkaiannya sudah dilaksanakan sejak Februari lalu. Dari workshop lingkungan hidup, penanaman bakau, hingga gotong royong muara sungai di Bengkong bersama Polda Kepri.

Gotong royong di Tanjunguma ini diikuti lebih kurang 1.500 orang. Terdiri dari pegawai Pemerintah Kota Batam, personel TNI, Kepolisian, pihak swasta, organisasi pecinta lingkungan, pelajar, dan masyarakat.

Mungkin Anda juga menyukai