Ratusan Warga Daftar Jadi Petugas Pelipat Surat Suara
Media Center Batam – Ratusan warga berkumpul di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam di Sekupang, Senin (25/2). Warga yang didominasi kaum hawa ini datang untuk mendaftar sebagai petugas pelipat surat suara.
Antusiasme tinggi warga terlihat dari mereka yang sudah datang sejak subuh hari. Meski pendaftaran dibuka pukul 08.00 WIB. Dan dalam kurun satu jam saja, sudah 100 orang yang mengisi daftar. Sementara di belakang, masih mengantri ratusan orang lainnya.
Pada proses pendafatran, warga diminta mengisi daftar dan menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).
“Kita diamanatkan untuk prioritaskan warga sekitar. Selain agar mereka lebih mudah untuk ke sini,” kata Komisioner KPU Batam, Muliadi Evendi.
Menurutnya, sebagian besar warga yang mendaftar sudah berpengalaman. Ketika ditanya, mereka mengaku pernah ikut melipat surat suara pada pemilihan-pemilihan sebelumnya.
Pada Pemilu serentak 2019 ini, KPU Kota Batam membutuhkan 200 tenaga pelipat surat suara. Tiap orang ditugaskan melipat 832 lembar per hari. Artinya dalam satu hari sebanyak 166.400 surat suara terlipat.
“Kita prediksi proses pelipatan surat suara ini bisa selesai dalam 20 hari, dengan jam kerja 08.00-16.00 WIB. Rencananya pelipatan surat suara kita mulai Rabu (27/2) ini,” ujarnya.
Tiap petugas, sambungnya, akan diberi upah Rp 98 per lembar surat suara yang dilipat. Tugas mereka tak hanya melipat tapi juga menyortir. Bila ditemukan surat suara yang rusak, diberitahukan ke petugas pengawas.
Proses melipat surat suara akan dilakukan di gudang belakang kantor KPU Batam. Gudang lama ini dinilai cukup representatif untuk kegiatan pelipatan surat suara.
“Di sana sudah tersedia CCTV. Meski kita tetap menyiapkan petugas pengawas dari internal KPU. Dan kita minta bantuan kepolisian juga,” sebutnya.
KPU, kata Muliadi, juga minta bantuan tenaga polisi wanita (polwan). Karena petugas pelipat nanti akan diperiksa ketika masuk dan keluar ruangan.
“Yang melipat kan banyak ibu-ibu juga. Jadi butuh polwan untuk memeriksa yang perempuan. Ini dilakukan untuk menjamin surat suara. Mereka masuk ruang pelipatan juga tak boleh bawa tas, HP (telepon genggam), semua dititip di luar,” kata dia.
Adapun surat suara yang akan dilipat terlebih dulu adalah pemilihan DPRD Kota Batam. Muliadi mengatakan surat suara ini didulukan karena tingkat kesulitannya lebih tinggi.
“Yang DPRD kota paling banyak calonnya, paling lebar, lebih banyak lipatannya. Jadi kalau yang ini sudah terbiasa kita harap surat suara lain mereka sudah terbiasa,” tuturnya.