Tepak Sirih Jangan Diisi Permen
Media Center Batam – Pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) diminta untuk menjaga dan menegakkan kembali adat istiadat melayu khususnya di Batam. Ketua LAM Batam, Nyat Kadir mengatakan saat ini banyak penggunaan simbol adat yang tidak tepat.
“Sekarang ini ada tepak sirih isinya gula-gula (permen). Ini harus diluruskan. Pakaian juga. Mungkin Mak Andam itu mau pakai baju melayu tapi tak tahu aturannya. Padahal semua ada makna, ada simbol-simbolnya. Ini yang perlu kita jaga,” kata Nyat Kadir dalam penabalan pengurus LAM Kecamatan Batuaji-Sagulung-Sekupang, di Aula Unrika Batuaji, Minggu (23/9).
Ia mengingatkan kepada para pengurus bahwa tugas LAM ini berat. Tugas LAM adalah melaksanakan yang sebelumnya menjadi tugas Sultan, yaitu menjaga adat melayu.
“Tugas sultan itu di antaranya menjaga adat, agama. Kalau agamanya sudah dijaga Kemenag. Adatnya, kita di LAM yang bertugas menjaga,” kata Anggota DPR RI daerah pemilihan Kepulauan Riau ini.
Menurut Nyat, Batam merupakan perintis untuk pembentukan LAM di Provinsi Kepri. Setelah LAM berdiri di Batam, baru kemudian merambat ke kabupaten/kota lainnya.
Nyat mengatakan Batam memiliki semua jenis kebudayaan. Seperti tari persembahan, pantun, dan sebagainya. Ini perlu dipertahankan seperti negara-negara lain yang juga mempertahankan budayanya.
“Di Belarusia itu, setiap pengunjung disuguhi roti. Menurut mereka roti ini khas, sudah dibuat sejak zaman nenek moyangnya. Kita juga punya, dan itu harus dipertahankan,” sebut Walikota Batam periode 2001-2005 tersebut.
Sementara itu Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan LAM di Batam sudah diakui. Terbukti dalam setiap acara penting di Kota Batam selalu melibatkan LAM.
Kepada pengurus LAM, Amsakar berpesan agar banyak membaca buku terkait adat istiadat melayu. Sehingga bisa ikut menjaga kelestarian budaya di Batam.
“Setidaknya kita tahu bagaimana tepuk tepung tawar. Bagaimana cara berdiri, bersikap di depan orang tua. Banyak buku yang sudah diterbitkan, silakan dibaca,” pesannya.
Selain itu, Amsakar juga berpesan agar LAM ikut menjaga situasi politik di Batam tetap damai. Ia yakin dengan adanya LAM, politik di Batam akan lebih santun.
“Sebentar lagi kita akan pemilihan presiden. Jangan la kita menjelekkan calon petinggi negara. Keempatnya adalah putra terbaik bangsa. Dukungan tinggal ditunjukkan saat pemilihan. Tidak suka A, pilih B saat pemilu. Tidak suka B, pilih A. Itu saja,” tegasnya.