Personel TNI dan Masyarakat Dilatih Pengolahan Rumput Laut

Media Center Batam – Angkatan Laut menggelar pelatihan pengolahan rumput laut di Pulau Nguan Kecamatan Galang. Pelatihan berlangsung dua hari, Kamis-Jumat (28-29/6).

Peserta pelatihan sebanyak 175 orang. Terdiri dari personel TNI AL, TNI AD, dan TNI AU di wilayah Provinsi Kepulauan Riau dan Batam khususnya. Pelatihan juga diikuti masyarakat Pulau Nguan, mahasiswa, dan mitra kerja TNI AL.

Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan potensi maritim. Dan menjadi bagian dari program staf teritorial TNI di Koarmada I.

“Ini salah satu upaya dalam rangka menumbuhkembangkan minat masyarakat pesisir pada budidaya rumput laut. Secara langsung dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa pesisir, khususnya yang selama ini jadi binaan TNI Angkatan Laut,” kata Yudo saat pembukaan pelatihan di Pelabuhan Kepri Coral Galang Baru, Kamis (28/6).

Ia menjelaskan, budidaya rumput laut merupakan budidaya yang mempunyai peluang untuk ditumbuhkembangkan di wilayah perairan Indonesia. Di wilayah barat, rumput laut tumbuh subur dan bisa dikembangkan.

“Tapi kendala yang dialami, mau dibuat apa dan dijual ke mana. Sehingga masyarakat yang sudah menanam ternyata output-nya tidak bisa dikelola dengan baik. Sehingga hari ini kita laksanakan pelatihan dengan harapan pelatihan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat. Ini akan jadi pilot project di seluruh jajaran Koarmada I. Akan dikembangkan di wilayah lain. Sehingga di samping program budidaya perikanan darat dan laut, yang tidak kalah penting adalah penanaman rumput laut,” paparnya.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengucapkan terima kasihnya atas kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat ini. Melalui pelatihan ini, masyarakat lokal diberdayakan sehingga bisa mengembangkan diri, dan pada akhirnya memperkuat pemerintah dalam ketahanan pangan wilayah.

“Batam 96 persen maritim. Ini potensi yang belum tergarap maksimal. Kegiatan ini kita harap jadi pemicu untuk kemudian dapat mendistribusikan ke daerah lain. Bagi peserta kita harap dapat betul-betul mengikuti dengan sungguh-sungguh. Jadikan Batam betul-betul sebagai daerah penghasil rumput laut. Bila mungkin, mengekspor. Jangan sampai setelah pelatihan tidak membekas. Tapi kami percaya kalau ada keterlibatan TNI Polri, kegiatan akan selalu berkesinambungan,” kata Amsakar.

Kepada pembudidaya rumput laut, ia menyampaikan tentang dana bergulir yang disediakan Pemko Batam bagi usaha mikro kecil menengah. Program ini dapat dimanfaatkan pembudidaya rumput laut untuk mengembangkan usahanya.

Selain membuka pelatihan pengolahan rumput laut untuk personel TNI dan masyarakat, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan prasasti Pusat Pengolahan Rumput Laut se-Kepri di Pulau Nguan oleh Pangkoarmada I.

Mungkin Anda juga menyukai