Dinkes: Tahun Depan Tidak Minum Obat Filariasis Lagi
Media Center Batam – Target pemberian obat pencegahan massal (POPM) kaki gajah atau filariasis Kota Batam telah tercapai. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan karena sudah memenuhi target, maka program ini tidak dilaksanakan lagi tahun depan.
“Tahun depan tidak lagi. Karena target sudah terpenuhi,” tutur Didi di Batam Centre, Rabu (6/11).
Adapun capaian hingga saat ini sudah 64,35 persen. Hanya sedikit lagi menuju target 65 persen seperti yang ditetapkan secara nasional.
“Data yang ada ini belum semuanya masuk dari Puskesmas. Kita yakin 65 persen sudah tercapai,” ujarnya.
Didi mengatakan, program ini seharusnya sudah berakhir 2018 lalu. Namun karena tahun kemarin realisasi tidak mencapai target, maka dilaksanakan kembali tahun 2019.
“Harusnya sudah berhenti tahun lalu, namun karena tak capai target jadi diperpanjang tahun ini,” jelasnya.
Tahun ini, Didi menargetkan 792.570 warga Batam minum obat filariasis. Sasarannya adalah masyarakat di rentang usia 0-70 tahun. Kecuali ibu hamil serta mereka yang menderita penyakit ginjal dan hati.
Pemberian obat ke masyarakat dilakukan melalui posko-posko yang dibentuk. Selain itu petugas dari Puskesmas juga turun ke lapangan untuk memastikan masyarakat mengonsumsi obat ini.
“Untuk kasus baru, tidak ada. Adanya pasien lama yang sudah terkena dari beberapa tahun lalu. Mereka tetap minum obat. Ada juga yang sudah menjalani operasi untuk membuang bagian yang membengkak,” tuturnya.