๐๐๐ฆ๐๐ฎ๐ญ ๐๐๐ฆ๐จ ๐๐๐ก๐๐ฌ๐ข๐ฌ๐ฐ๐ ๐๐๐ฅ๐๐ฆ ๐ ๐จ๐ซ๐ฎ๐ฆ ๐๐ข๐๐ฅ๐จ๐ ๐๐จ๐ฅ๐ฎ๐ญ๐ข๐, ๐๐ฆ๐ฌ๐๐ค๐๐ซ ๐๐๐ง๐๐ง๐ ๐๐๐ฌ๐ ๐๐ฎ๐ฅ๐ข๐๐ก
๐๐ข๐ฌ๐ค๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐จ ๐๐๐ญ๐๐ฆ โ Aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan Daerah Kepri, Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) turut diterima langsung Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Kantor DPRD Kota Batam, Rabu (27/8/2025).
Alih-alih tegang, dialog berlangsung hangat. Amsakar turut hadir usai rapat paripurna dengan anggota DPRD Kota Batam.
Dalam dialog, para mahasiswa menyampaikan kritik yang membangun bahkan diikuti dengan sejumlah saran.
Koordinator BEM SI Kerakyatan Wilayah Sumbagut, Muryadi Aguspriawanmenyampaikan empat poin tuntutan.
Di antaranya; demi keselamatan berlalulintas, tertibkan truk ugal-ugalan sekaligus atur jam operasionalnya termasuk penegakan uji kir.
Kedua, urai persoalan sampah yang kerap dikeluhkan warga. Ketiga, persoalan banjir akibat drainase yang belum memadai. Terakhir, mereka menyinggung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai baik, namun harus memiliki regulasi jelas agar tidak disalahgunakan.
“Kami sampaikan kritik yang keras ini bukan berarti membenci, tapi ini bentuk kecintaan kami mahasiswa pada daerah ini,” kata Muryadi yang juga Ketua BEM Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Kota Batam ini.
Sementara itu, Amsakar Achmad mengapresiasi masukan para mahasiswa dan menilai aksi tersebut bersifat konstruktif (membangun). Bahkan Amsakar terkenang dirinya saat menjadi mahasiswa dulu.
“Masukan ini membuka ruang penyempurnaan kebijakan-kebijakan kami,” kata Amsakar.
Amsakar menyampaikan, sejatinya kerisauan para mahasiswa kini menjadi konsen kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Batam Li Claudia Chandra.
Bahkan, penanganan persoalan sampah dan banjir menjadi fokus kepemimpinan Amsakar-Li Claudia.
“Setiap hari, 1,3 juta penduduk Batam menghasilkan rata-rata satu kilogram sampah per orang. Ini merupakan masalah serius yang tidak bisa hanya diselesaikan di hilir, tetapi harus dimulai dari hulu, yakni dari rumah tangga. Karena itu, kami berharap mahasiswa dapat ikut membantu menyosialisasikan kesadaran ini,โ ujarnya.
Ia menyebut, Pemko telah menambah 14 armada pengangkut, 40 bin kontainer, serta buldozer. Selain itu, pada tahun depan akan dibangun unit pengelolaan sampah dalam bentuk UPT, disiapkan tiga insinerator yang mampu menangani minimal tiga kecamatan, serta ditambah 133 bin kontainer dan 40 arm roll.
โKita juga akan kembali menggiatkan gotong royong massal. Masalah sampah tidak bisa diselesaikan pemerintah sendiri, melainkan memerlukan sinergi berbagai pemangku kepentingan,โ tambahnya.
Terkait banjir, Amsakar menyampaikan terdapat 105 titik rawan di Batam. Masalah ini dipicu alih fungsi lahan hingga pelebaran jalan yang tak diikuti drainase.
โMasterplan drainase sudah disusun. Tahun ini kita bangun sistem pompa di Jodoh, tahun depan di titik lain, termasuk jembatan Orchard,โ jelasnya.
Sementara itu, terkait program MBG, Amsakar menegaskan program tersebut merupakan arahan Presiden. Selain untuk meningkatkan gizi masyarakat, program ini juga mendorong ekonomi petani.
โKoperasi Merah Putih akan dibentuk sebagai penyangga distribusi. Jika ada indikasi kapitalisasi, silakan laporkan. Pasti kita tindak tegas,โ tegasnya.
Dalam dialog lanjutan, para mahasiswa juga menyampaikan sejumlah masukan, minimalisir penggunaan sampah plastik dalam kegiatan pemerintahan.
Tak hanya itu, penanganan sampah diminta tak hanya di Pulau Batam namun juga harus di pulau-pulau penyangga.
“Kami takut ini akan mencemari laut kita,” kata salah satu mahasiswa, Nurainun. Salah satu solusi yang ia tawarkan yakni program bakar sampah minim asap.
Isu kemudahan akses angkutan bagi guru di hinterland juga tak luput dari masukan mahasiswa.
Bagi Amsakar, dialog kali ini meninggalkan kesan mendalam. โSaya merasa seperti kembali ke masa kuliah. Aspirasi mereka kritis namun solutif. Tidak ada kota besar yang steril dari masalah, tapi yang penting ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya,โ ujarnya.
Soal truk, Kadishub Batam Leo Putra menyebutkan meski uji KIR digratiskan, masih banyak kendaraan yang abai.
โRazia rutin tetap kita lakukan. Usulan mahasiswa soal jam operasional dump truck bagus, dan akan kita koordinasikan dengan Polantas,โ ucap Leo.
Dialog ini juga dihadiri Plt Sekda Kota Batam Firmansyah, Asisten Pemerintahan Yusfa Hendri, Kepala Dinas Perhubungan Leo Putra, Kadis Pendidikan Hendri Arulan, Kasat Satpol PP Kota Batam Imam Tohari dan pihak-pihak terkait.
Amsakar meminta kepada para OPD yang hadir agar menampung masukan para mahasiswa sebagai penyempurna pelaksanaan kebijakan di lapangan.
“Masukan yang konstruktif dari mahasiswa bagi pembangunan Batam, bisa kita kolaborasikan,” tutup Amsakar.