𝐁𝐢𝐦𝐭𝐞𝐤 𝐋𝐢𝐟𝐞 𝐒𝐤𝐢𝐥𝐥, 𝐌𝐞𝐰𝐮𝐣𝐮𝐝𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐦𝐩𝐮𝐧𝐠 𝐀𝐜𝐞𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐙𝐨𝐧𝐚 𝐑𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐍𝐚𝐫𝐤𝐨𝐛𝐚 𝐤𝐞 𝐊𝐚𝐦𝐩𝐮𝐧𝐠 𝐖𝐢𝐬𝐚𝐭𝐚 𝐊𝐨𝐩𝐢
𝐃𝐢𝐬𝐤𝐨𝐦𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐁𝐚𝐭𝐚𝐦— Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M. Pd. menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Life Skill bagi masyarakat di kawasan rawan narkoba, di Rusunawa Pemko Batam, Kelurahan Muka Kuning, Kecamatan Sungai Beduk, Selasa (15/10/2024).
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan menjauhkan mereka dari ancaman penyalahgunaan narkoba, serta membangun kesadaran bersama tentang pentingnya menciptakan generasi bebas narkoba.
“Atas nama Pemerintah Kota Batam, kami mengucapkan terima kasih kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) yang telah menyelenggarakan kegiatan penting ini. Saya berharap masyarakat dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, agar kita semua lebih memahami cara melindungi anak-anak kita dari bahaya narkoba,” ujar Jefridin.
Sekda Batam juga menekankan pentingnya peran Kota Batam, yang menjadi pintu gerbang wilayah Kepri, dalam upaya pencegahan narkoba.
“Sebagai salah satu kota terbesar di Kepri, Batam menghadapi tantangan besar. Namun, Pemko Batam siap mendukung dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk menangani masalah narkoba dengan baik,” lanjutnya.
Hadir dalam acara tersebut, Perwakilan BNN RI, Brigjen Pol Eddy. Menurutnya terdapat empat kawasan bahaya narkoba dan 43 kawasan waspada, salah satunya adalah Kampung Aceh di Kota Batam.
Kampung Aceh telah menjadi perhatian khusus karena lokasinya yang strategis dan kerap menjadi titik keluar-masuk peredaran narkoba. Dalam upaya mengatasi hal ini, BNN bekerja sama dengan Pemko Batam menggelar kegiatan Bimtek life skill.
Salah satu bentuk pelatihan yang diberikan adalah keterampilan menjadi barista kopi. Masyarakat di kawasan tersebut dilatih untuk memproduksi dan memasarkan kopi berkualitas, dengan harapan mengubah citra Kampung Aceh dari kampung narkoba menjadi Kampung Wisata Kopi.
“Melalui dukungan penuh dari Pemko Batam, masyarakat di sini akan mendapatkan pendampingan dan pembinaan, sehingga mereka dapat menjadi wirausaha mandiri dan menciptakan usaha yang berkelanjutan,” tambah Jefridin.
Upaya ini diharapkan mampu mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri, dan bebas dari narkoba. Selain itu, dengan peningkatan keterampilan kewirausahaan, masyarakat dapat mengembangkan potensi lokal yang ada, seperti kopi, hingga kelurahan Muka Kuning diakui sebagai Kampung Wisata Kopi.
Pemko Batam optimistis bahwa langkah ini tidak hanya akan memberikan dampak positif dalam pencegahan narkoba, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.