๐‰๐ž๐Ÿ๐ซ๐ข๐๐ข๐ง ๐ƒ๐จ๐ซ๐จ๐ง๐  ๐Œ๐š๐ฌ๐ฒ๐š๐ซ๐š๐ค๐š๐ญ ๐Œ๐š๐ง๐Ÿ๐š๐š๐ญ๐ค๐š๐ง ๐’๐š๐ฆ๐ฉ๐š๐ก ๐Ž๐ซ๐ ๐š๐ง๐ข๐ค ๐Œ๐ž๐ง๐ฃ๐š๐๐ข ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐จ๐ฌ

๐ƒ๐ข๐ฌ๐ค๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐Ÿ๐จ ๐๐š๐ญ๐š๐ฆMasyarakat Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung mengikuti pelatihan pilah sampah di Perumahan Saripadjajaran RW 008, Selasa (10/09/2024). Kegiatan yang dibuka Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd. bertemakan “Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Kompos”.

“Terimakasih kepada Dinas Lingkungan Hidup yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini. Pelatihan ini sangat penting sebagai langkah menangani persoalan sampah di Kota Batam,” ujarnya.

Kepada peserta pelatihan ia menjelaskan setiap orang menghasilkan sampah per hari per orang sekitar 0,7 s.d 0,9 kilogram. Apabila tidak ditangani dengan baik, maka akan menjadi persoalan dikemudian hari. Oleh sebab itu harus ada langkah yang dilakukan yakni mengurangi sampah dengan cara melakukan pilah sampah.

“Pilah sampah merupakan salah satu langkah untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Batam. Jika ini dilakukan oleh masyarakat, bukan hanya lingkungan yang bersih tapi juga dapat menambah pendapatan ekonomi keluarga,” jelasnya.

Dijelaskannya banyak keuntungan yang diperoleh masyarakat jika melakukan pilah sampah. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Sampah non organik jika bernilai ekonomis dapat dijual melalui bank sampah.

“Apabila sampah organik dimanfaatkan menjadi kompos, Ibu-ibu dapat bercocok tanam di rumah. Ini akan membantu menekan angka inflasi, karena sayur, cabe dan bawang termasuk penyumbang inflasi,” paparnya.

Ia berharap masyarakat dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik. Sehingga pengetahuan yang diperoleh dari narasumber dapat diaplikasikan.(*)

Mungkin Anda juga menyukai

DD