๐€๐ฉ๐ซ๐ž๐ฌ๐ข๐š๐ฌ๐ข ๐Š๐ž๐ฆ๐ž๐ซ๐ข๐š๐ก๐š๐ง ๐๐ž๐ซ๐š๐ฒ๐š๐š๐ง ๐“๐š๐ก๐ฎ๐ง ๐๐š๐ซ๐ฎ ๐ˆ๐ฆ๐ฅ๐ž๐ค ๐Ÿ๐Ÿ“๐Ÿ•๐Ÿ“, ๐‰๐ž๐Ÿ๐ซ๐ข๐๐ข๐ง ๐€๐ฃ๐š๐ค ๐Œ๐š๐ฌ๐ฒ๐š๐ซ๐š๐ค๐š๐ญ ๐๐š๐ญ๐š๐ฆ ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐š๐ค ๐๐ž๐ซ๐ฌ๐š๐ญ๐ฎ

๐ƒ๐ข๐ฌ๐ค๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐Ÿ๐จ ๐๐š๐ญ๐š๐ฆ- Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd. yang mendampingi Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengapresiasi kemeriahan acara Perayaan Malam Tahun Baru Imlek 2575/2024 di jalan Nagoya Citywalk, Batam, Jumat (9/02/2024) malam. Diakuinya dari tahun ke tahun Perayaan Malam Tahun Baru Imlek diselenggarakan dengan semarak.

“Tentunya melalui acara malam ini tidak hanya masyarakat Tiong Hoa saja yang terhibur, tapi seluruh masyarakat Kota Batam dapat merasakan kemeriahan acara ini. Karena sudah diawali dengan festival Chinatown, dimana ada bazar makanan dan hiburan tradisional. Tentunya ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Batam,” ucapnya antusias.

Melalui event ini menandakan bahwa persatuan dan kesatuan di Kota Batam terjaga dengan baik. Bahkan perbedaan menjadikan masyarakat Kota Batam semakin kompak bersatu. Hal ini menurutnya sangat perlu sehingga kondisi Batam yang aman, nyaman dan kondusif tetap terjaga.

“Kepada masyarakat Kota Batam yang merayakan Imlek, Saya ucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2575. Semoga tahun yang baru membawa berkah dan keberuntungan bagi kita semua,” katanya memberi uacapan selamat.

Pada 2024, akan berpindah dari Tahun Kelinci ke Tahun Naga. Naga adalah hewan kelima dalam zodiak China. Dalam budaya Tionghoa, shio naga melambangkan keberuntungan, kekuatan, kesehatan, dan elemen laki-laki atau โ€˜yangโ€™. Bertepatan dengan Shio Naga Kayu konsep hiburan yang diusuguhkan berupa Barongsai, Aktraksi, dan pertunjukan kembang api. Selain itu juga ada kesenian tradisional “Reog” serta hiburan Musikal oleh artis lokal turut memeriahkan acara.

“Ini menandakan bahwa keberagaman itu indah. Batam sebagai miniatur Indonesia, seluruh masyarakatnya berasal dari suku, adat dan budaya yang berbeda. Namun keberagaman itu tidak menjadi penghalang dalam membangun Batam menjadi Madani, Modern dan Sejahtera,” tutur ayah dua anak ini.(*)

Mungkin Anda juga menyukai