𝐌𝐮𝐬𝐫𝐞𝐧𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐞𝐜𝐚𝐦𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐠𝐮𝐥𝐮𝐧𝐠 𝐁𝐚𝐡𝐚𝐬 𝟐𝟎 𝐔𝐬𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐒𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐏𝐫𝐢𝐨𝐫𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐍𝐨𝐧 𝐏𝐒𝐏𝐊
𝐃𝐢𝐬𝐤𝐨𝐦𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐁𝐚𝐭𝐚𝐦- Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Sagulung Tahun 2024 membahas 20 skala prioritas usulan untuk rencana kerja perangkat daerah (RKPD) Tahun 2025. Acara Musrenbang Tingkat Kecamatan Sagulung Tahun 2024 ini dihadiri Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Marlin Agustina. Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd. mendampingi Wali Kota menyampaikan bahwa usulan Musrenbang ini akan dikawal hingga pelaksanaan Musrenbang Tingkat Kota Batam.
“Masing-masing pimpinan OPD telah menanggapi tiap usulan yang disampaikan. Insyaallah akan dibahas lebih lanjut di Musrenbang Tingkat Kota Batam,” ujarnya dilokasi acara pelaksanaan Musrenbang, Lapabgan Futsal SP Plaza , Senin (5/02/2024) malam.
Usulan skala prioritas pertama yang diusulkan adalah pembangunan 1 unit Puskesmas. Adapun lokasi yang sudah disiapkan yakni Perum Grenn View RT 11/RW 21 Kelurahan Tembesi. Berikutnya usulan peningkatan jalan Putri Hijau dan pelebaran jalan Dapur 12.
“Berikutnya melalui Dinas Pendidikan Kota Batam, masyarakat juga mengusulkan revitalisasi ruang kelas SMP Negeri 61 Batam sebanyak 6 kelas. Berikutnya pembangunan ruang kelas baru di SMP Negeri 59 dan SMP Negeri 60, masing-masing lima kelas” jelas ayah dua anak ini.
Tentunya dari 20 skala prioritas ini, tidak seluruhnya akan diakomodir. Karena akan disesuaikan dengan prioritas dan ketersediaan anggaran yang ada di Pemko Batam. Terkait hal tersebut, Ia meminta pengertian masyarakat Kota Batam khususnya masyarakat Kecamatan Sagulung.
“Jika apa yang sudah diusulkan tidak terealisasi pada tahun 2025, itu disebabkan belum tercukupinya anggaran Kita untuk membangun itu semua. Karena untuk mengakomodir seluruh usulan diperlukan anggaran mencapai Rp15 triliun,” katanya memberi pengertian.
Untuk itu, Ia mengajak masyarakat Kota Batam menjaga agar Batam aman, nyaman dan kondusif. Sehingga orang ramai datang ke Batam, baik Wisman domestik maupun mancanegara. Pastinya mereka akan menginap di hotel dan makan di restoran. Dari sana akan diperoleh pajak, uang ini lah yang digunakan untuk melanjutkan pembangunan di Kota Batam.(*)